JAKARTA - Tim peneliti dari Universitas Indonesia (UI) mendorong perajin dalam upaya melestarikan seni kriya logam di Desa Tumang Kecamatan Cepogo karena menjadi bagian penting di Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah.
"Seni kriya logam Tumang menjadi bagian penting di Kabupaten Boyolali sehingga perlu upaya perlindungan, pengembangan, pembinaan, dan pemanfaatan seni kriya logam itu," kata tim peneliti dari UI, Widhyasmaramurti, dalam acara audiensi bersama Bupati Boyolali M Said Hidayat, di Kantor Bupati Boyolali, Kamis.
Widhyasmaramurti mengatakan seni kriya logam di Tumang, Kabupaten Boyolali sudah dikenal secara luas oleh masyarakat lokal hingga mancanegara. Seni kriya logam Tumang juga telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Salah satu upaya yang ditekankan olehnya yakni regenerasi perajin seni kriya Tumang oleh generasi muda," katanya.
BACA JUGA:
Menurut dia, regenerasi dalam bentuk pengajaran bagian dari kurikulum resmi, dalam arti diajarkan secara berstruktur di sekolah baik melalui ekstrakurikuler maupun pengetahuan secara umum melalui muatan lokal Bahasa Jawa.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, Bondan Kanumoyoso, mengatakan pihaknya mendukung dilakukannya regenerasi pengrajin seni kriya Tumang Boyolali.
"Potensi di Kabupaten Boyolali luar biasa. Hal ini, salah satu kearifan lokal yang luar biasa dan sekarang sedang kami coba untuk diangkat kembali," katanya.
Sementara Bupati Boyolali M. Said Hidayat menyambut baik atas upaya pelestarian seni kriya Tumang. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali, diharapkan seni kriya logam dapat terus dilestarikan oleh generasi berikutnya.
"Ini akan mampu menjaga. Regenerasi dari apa yang menjadi tujuan kita untuk menjaga keberadaan kerajinan logam Tumang tidak tinggal nama. Namu, kerajinan logam Tumang tetap terjaga lestari dengan regenerasi," kata Bupati.
Desa Cepogo Boyolali yang memiliki 9.093 jiwa yang terdiri dari 3.033 Kepala Keluarga (KK). Tumang merupakan sentra kerajinan tembaga memiliki 55 outlet showroom dan 178 bengkel menengah besar dengan pelaku usaha sejumlah 2.000 orang. Banyaknya pelaku usaha di desa tersebut, dapat dikatakan bahwa seni kriya logam sudah menjadi industri rakyat yang terinternalisasi dalam kehidupan sehari hari masyarakat sekitar.