JAKARTA - Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN) Indonesia menyelenggarakan pentas alat musik kolintang kayu (AMKK) Minahasa. Tujuannya guna alat musik tradisional itu diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda asal Indonesia oleh Unesco.
"Kami dari PINKAN Indonesia akan terus berusaha di mana saja ada kesempatan untuk terus mempromosikan kolintang. Agar nanti ketika dewan juri UNESCO datang ke Indonesia, semua masyarakat bisa memperkenalkan kolintang sebagai warisan budaya yang diakui dunia," ujar Ketua III Bidang Litbang, Mauritz Tumandung kepada wartawan, Senin, 20 Desember.
Dalam misinya agar kolintang menjadi warisan budaya yang diakui UNESCO, PINKAN Indonesia juga melakukan berbagai cara. Salah satunya dengan menggelar pagelaran seni diberbagai daerah, misalnya di Thamrin 10 Food & Creative Park.
"Jadi kami gelar pagelaran seni kolintang ini digelar dalam menyambut hari ibu, natal dan tahun baru. Selain itu, acara ini juga sebagai penyerahan lomba kreativitas kolintang virtual oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika," kata Mauritz.
BACA JUGA:
Bahkan, upaya lain yang ditempun dengan terus berkoordinasi dengan Pemrintah Daerah (Pemda). Meski, sampai saat ini belum mendapat hasil memuaskan.
"Kami terus berkoordinasi dengan Pemda untuk melengkapi naskah akademik dan lain-lain agar memenuhi persyaratan UNESCO. Pemda juga mengapresiasi langkah PINKAN Indonesia yang diketuai ibu Penny Marsetio melalui pagelaran seni kolintang seperti ini agar terus diselenggarakan dalam keadaan apapun dan di manapun," kata Mauritz.