Badan Pengawas Obat dan Makanan AS Sebut Tes Cepat COVID-19 Tidak Akurat Deteksi Varian Omicron
Ilustrasi alat rapid test antigen COVID-19. (Wikimedia Commons/dronepicr)

Bagikan:

JAKARTA - Tes cepat COVID-19 di rumah lebih cenderung memberikan hasil negatif palsu, dengan varian Omicron yang sangat bermutasi dibandingkan dengan varian sebelumnya, sebut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

Kabar ini datang saat Amerika Serikat menghadapi lonjakan besar dalam kasus-kasus yang menurut para ahli kurang ditangkap sebagai akibat dari krisis pengujian, dengan waktu tunggu yang lama untuk reaksi berantai polimerase (tes PCR) yang lebih akurat, sementara alat tes di rumah pasokannya terbatas.

Dalam sebuah pernyataan, FDA mengatakan sedang bekerja sama dengan National Institutes of Health (NIH) untuk mempelajari kinerja tes rumah, juga dikenal sebagai tes 'antigen', terhadap sampel pasien yang mengandung versi langsung dari varian Omicron.

"Data awal menunjukkan bahwa tes antigen memang mendeteksi varian Omicron, tetapi mungkin telah mengurangi sensitivitasnya," kata badan tersebut, mengutip CNA 29 Desember.

Sensitivitas adalah ukuran seberapa besar kemungkinan tes dapat mendeteksi positif.

Pengujian sebelumnya berfokus pada sampel virus yang tidak diaktifkan panas, daripada virus hidup yang lebih baik, dan penurunan kinerja belum terlihat sampai sekarang, tambah pernyataan itu.

Meski demikian, FDA mengatakan akan terus mengizinkan penggunaan tes antigen, yang bekerja dengan mendeteksi protein permukaan virus corona, dengan individu harus terus menggunakannya sesuai dengan instruksi.

Misalnya, beberapa tes cepat menginstruksikan pengguna untuk mengambil dua tes, dengan selang waktu tertentu, untuk mengonfirmasi hasil negatif.

Jika seseorang dites negatif dengan tes cepat tetapi diperkirakan memiliki COVID-19, baik karena gejala atau paparannya, mereka tetap disarankan untuk mendapatkan tes molekuler seperti PCR.

Tes ini mendeteksi materi genetik virus. Selain itu, tes ini lebih akurat karena dapat membuat jutaan salinan RNA virus, sehingga jumlah yang sangat kecil pun dapat dideteksi.