Megawati Masih Cari Pengganti Risma, Kader PDIP Surabaya Konsolidasi
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri

Bagikan:

SURABAYA - Kader PDI Perjuangan Surabaya, Jawa Timur, solid memenangkan pasangan calon Pilkada Surabaya pilihan Ketum Megawati Soekarnoputri. Kader masih menunggu keputusan Megawati untuk Pilkada Surabaya.

Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya Ahmad Hidayat di Surabaya, mengatakan, DPP PDIP bakal mengeluarkan rekomendasi tahap IV untuk bakal calon pasangan Pilkada Surabaya 2020 dalam waktu dekat ini.

"Konsolidasi dilakukan tiap hari untuk memastikan semua kader PDIP solid kepada keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri," katanya dikutip Antara, Sabtu, 22 Agustus.

Hidayat mengatakan semua struktur partai di Surabaya dari cabang hingga ranting dan anak ranting (setingkat RW), telah terdata sesuai nama dan alamat dengan nomor kontaknya. Totalnya lebih dari 6.500 pengurus PDIP. Semua sudah masuk database, sehingga memudahkan rantai komando.

"Konsolidasi makin mantap. Jadi begitu rekomendasi Ketua Umum Ibu Megawati diumumkan, siapa pun nama yang keluar, seluruh struktur partai siap bergerak memenangkannya," ujar Hidayat.

Megawati sebelumnya menyinggung nama Wali Kota Tri Rismaharini (Risma) dalam sekolah partai calon kepala daerah PDIP. Risma dinilai punya kinerja baik hingga Mega mengaku kesulitan mencari penggantinya. 

“Kalau boleh saya sebut mencari Ibu Risma menurut saya itu menjadi beban bagi saya. Luar biasa perjuangannya, dedikasi, menjadikan Kota Surabaya menjadi kota yang sekarang juga sudah terkenal di dunia. Karena apa? Karena panas dari Kota Surabaya dapat diturunkan dua derajat, itu bukan main-main, suatu pekerjaan luar biasa,” kata Megawati dalam sekolah partai bakal calon kepala daerah dari PDIP, Jumat, 21 Agustus.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan sejumlah kader internal dari Kota Surabaya untuk melakukan penajaman peta politik menghadapi pemilihan wali kota yang akan diselenggarakan pada 9 Desember.

Penajaman ini dirasa perlu dilakukan PDIP, sebab mereka ingin siapapun yang menggantikan Risma punya kualitas yang sama. Apalagi, selama 10 tahun kepemimpinan Risma banyak kemajuan.

Selain itu, Risma disebut pemimpin yang tegas karena tidak kenal kompromi saat mengambil keputusan. Hal ini sudah terbukti pada berbagai peristiwa seperti saat dia menolak membuka jalan tol dalam kota karena bisa mengganggu taman-taman kota yang akan dibangun.

"Karena itu kami mempersiapkan diri dengan baik," tegas Hasto.