Erick Thohir Ingin Bali Bukan Hanya Dikenal soal Wisata, Tapi Pusat Rujukan Kesehatan
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace bersama Menteri BUMN Erick Thohir/FOTO PEMPROV BALI

Bagikan:

GIANYAR - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace mengapresiasi kehadiran Menteri BUMN Erick Thohir dalam gelaran Banjar Creative Space (BCS) bertempat di Bale Banjar Taman Kelod, Ubud, Gianyar.

Cok Ace menceritakan banyak hal soal perkembangan Gianyar, termasuk menengok sejarah, saat abad ke-9 Rsi Markandya dari Ubud menyebarkan ajaran Panca Datu, Mpu Kuturan menyebarkan paham Tri Murthi dari Desa Bedulu, Gianyar. 

"Begitu juga pusat kerajaan Majapahit di Bali terletak di Gianyar. Bahkan lompatan masyarakat Bali yang agraris ke industri pariwisata pada tahun 1930-an dimulai dari Ubud," kata Cok Ace, Senin, 27 Desember.

Cok Ace mengatakan, lewat bantuan Menteri BUMN, diharapakan Gianyar kembali menjadi pionir gerakan digitalisasi di Bali. Cok Ace juga menerangkan Pemprov Bali sejak tahun 2018 memasang WiFi gratis di setiap desa. 

"Di sini sekali lagi saya mengajak para Yowana (anak muda) Bali untuk terus memanfaatkan fasilitas ini ke arah yang positif, apalagi nanti dibantu oleh Pak Menteri. Saya harap Bali tidak hanya tampil dengan gaya tradisional, namun juga dengan gaya digital," ujarnya.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan saat ini Indonesia memang menghadapi ujian di kancah global, yaitu tekanan pembukaan pasar global, destruksi ke arah digital serta dari segi kesehatan. Erick Thohir menganggap tekanan itu harus disambut dengan mendorong daya saing di kancah internasional.

"Bukannya anti asing, tidak sama sekali. Tapi, ya itu kita harus benar-benar persiapkan diri juga agar bisa ikut ambil bagian," ujarnya.

Erick Thohir mencontohkan, saat ini banyak anak muda yang memainkan game yang dibuat oleh negara asing. Dia berharap salah satu atau dua game yang digandrungi anak muda sekarang dibuat oleh anak bangsa sendiri. 

"Jadi iya itu, sekali lagi kita tidak anti asing, namun market kita yang sangat besar jangan sampai digunakan oleh pertumbuhan ekonomi negara lain," paparnya.

Karena itu menurut Erick Thohir, Telkom atau Telkomsel diharapkan menjadi salah satu BUMN yang bisa menyambut keinginan pemerintah ini. 

"Ke depan Telkom atau Telkomsel harus bisa menghadirkan WiFi yang mudah diakses oleh masyarakat. Tak hanya itu, keberpihakan pihak telkom atau telkomsel kepada konten dan game juga harus ditingkatkan," jelasnya.

Erick Thohir menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai program untuk mendorong perekonomian Bali. Event G20 diharapkan juga mempu mendorong bangkitnya Bali. 

"Sementara untuk sektor kesehatan, kali ini Presiden Joko Widodo tengah melakukan peletakan batu pertama RS internasional di Denpasar. Kelak diharapkan rumah sakit tersebut bisa menjadi rujukan wisatawan asing. Jadi wisatawan tidak hanya plesiran budaya ke Bali namun juga wisata kesehatan," ujar Erick Thohir.