Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, bahwa pemerintah memutuskan semua kebijakan berdasarkan masukan dari berbagai pakar.

Hal ini terkait dengan keputusan pemerintah yang memberi diskresi kepada pejabat eselon 1 ke atas dengan membolehkan mereka melakukan karantina mandiri setelah pulang dari luar negeri.

"Pemerintah betul-betul melakukan membuat semua policy itu berdasarkan masukan-masukan dari berbagai pakar. Tidak ada yang kita ngarang sendiri, tidak ada yang kita mau sendiri," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin, 27 Desember.

Lagipula, kata dia, dispensasi karantina pejabat ini tak hanya diterapkan di Indonesia. Tujuan dispensasi ini pun dilakukan untuk menjaga kelancaran pelayanan publik.

"Apapun mengenai diskresi perjalanan kepada eselon 1 dan seterusnya itu diberikan berlaku universal, bukan hanya Indonesia. kenapa? karena mekanisme bernegara itu harus tetap jalan, tapi tentu dengan pengawasan yang ketat," ujar dia.

Oleh sebab itu, ia menyayangkan ada mantan pejabat pemerintah yang mempermasalahkan diskresi karantina pejabat. Luhut, menganggap, pernyataan mantan pejabat ini memprovokasi kesenjangan antara pejabat dengan masyarakat biasa.

"Jangan dibentrokkan antara pejabat pemerintah, antara orang berada, dengan rakyat biasa. Saya kira, tidak arif kalau ada mantan pejabat yang bicara seperti itu. Kita tahu apa yang kita lakukan saat ini dengan pengalaman selama ini. Kita akan memberikan yang terbaik buat Republik ini," tegasnya.

Luhut tak menyinggung mantan pejabat yang ia maksud. Namun, salah satu mantan pejabat yang mempermasalahkan dispensasi karantina ini adalah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Melalui akun Twitternya, Susi mempertanyakan kenapa pejabat boleh melakukan karantina di rumah, sementara masyarakat biasa harus karantina terpusat atau hotel.

"Mohon pencerahan, kenapa pejabat &orang penting boleh karantina di rumah sendiri ??Kenapa masyarakat tidak boleh karantina di rumah sendiri ??Kenapa yg boleh berhemat atau jadi pelit cuma pejabat /vip??Kenapa masyarakat tidak boleh berhemat/ pelit ??kenapa cara karantina berbeda," cuit @susipudjiastuti.