Otoritas Kanada Akui Lacak 33 Juta Perangkat Seluler di Selama Penguncian COVID-19
Ilustrasi pelacakan perangkat seluler. (Wikimedia Commons/Maurizio Pesce)

Bagikan:

JAKARTA - Badan kesehatan Kanada mengakui mereka mengakses data pada 33 juta perangkat seluler untuk memantau orang-orang selama penguncian COVID-19, menurut sebuah laporan yang diterbitkan Jumat.

Badan Kesehatan Masyarakat Kanada (PHAC) mengakses data mobilitas, seperti lokasi menara seluler, dari 33 juta perangkat, menurut harian National Post, mengutip juru bicara badan tersebut.

"Data lokasi digunakan untuk memahami kemungkinan hubungan antara pergerakan populasi di Kanada dan penyebaran COVID-19," kata juru bicara itu, mengutip Daily Sabah dari Anadolu Agency 25 Desember.

Dia menambahkan, agensi menandatangani kontrak dengan perusahaan Telus pada Maret, yang berakhir pada Oktober lalu.

"PHAC tidak lagi memiliki akses ke data lokasi," tandasnya.

Kantor Komisaris Privasi tidak mengomentari masalah ini, mengatakan sedang mencari informasi lebih lanjut. Sementara, pendukung privasi mengatakan mereka khawatir tentang pelacakan data.

Untuk diketahui, Kanada kini tengah berjuang untuk mengantisipasi gelombang baru COVID-19 yang disebabkan oleh varian Omicron. Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan pada Hari Jumat lonjakan kasus varian Omicron 'menakutkan', seperti melansir Reuters.

Sementara, seorang pejabat tinggi medis menyarankan sistem perawatan kesehatan dapat segera dipadati pasien.