Bagikan:

JAKARTA - Beredar kabar di media sosial soal pengunjung Diskotek Pujasera berinisial B meregang nyawa pada Sabtu, 16 Agustus. Penyebabnya disebut karena overdosis (OD).

Kapolsek Tamansari AKBP Abdul Ghofur membantah. Kata dia, korban meninggal akibat penyakit bawaan. Dan itu pun, menurut Ghofur bukan terjadi di diskotek sebagaimana berita beredar.

Tangkap layar kabar overdosis B (Rizky Adytia Pramana/VOI)

"Tidak benar itu. Memang ada yang meninggal, tapi bukan di (diskotik) Pujasera. Tapi yang jelas dia meninggalnya di depan indomaret sebelah diskotek itu," ucap Ghofur kepada wartawan, Kamis, 20 Agustus.

Riyawat penyakit dari pria berinisial B itu, kata Ghofur, diketahui dari pihak keluarga. Hal itu pun terungkap setelah pria itu di bawa ke rumah sakit.

"Yang jelas kami berdasarkan fakta kita ketemu orang tuanya bilang dia sakit ginjal, mau cuci darah. Dibawa ke rumah sakit dan meninggal."

Berdasar informasi yang dikumpulkan, pria tersebut ditemukan tewas pada Minggu, 16 Agustus, sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu petugas keamanan mini market menemukan pria tersebut dalam keadaan terduduk lemas dan pucat.

Sementara, soal Diskotek Pujasera yang beroprasi saat masa PSBB transisi, Ghofur enggan menanggapinya. Alasannya, hal tersebut bukanlah kewenangannya.

"Saya tidak tahu buka atau tidak. Kakau dia (diskotek) buka berarti melanggar itu. Tanyakan ke Satpoll PP kan bukan kewenangan polisi," tandasnya.