Varian Delta Sebabkan Wabah Baru COVID-19, Kota Xian di China <i>Lockdown</i> 13 Juta Penduduknya
Ilustrasi COVID-19 di China (Wikimedia Commons/Painjet)

Bagikan:

JAKARTA - Kota Xian di China telah memerintahkan 13 juta penduduknya untuk tinggal di rumah, mendesak mereka untuk tidak meninggalkan kota jika tidak perlu karena kota itu berjuang untuk menahan peningkatan kasus COVID-19 di bawah pedoman Beijing, wabah harus dihentikan secepat mungkin.

Xian yang terletak di barat laut China, telah melaporkan lebih dari 140 infeksi menular lokal dengan gejala yang dikonfirmasi sejak 12 Desember, dalam kluster terbarunya yang disebabkan oleh varian Delta dari virus corona, mengutip Reuters 22 Desember.

Beberapa kota telah mendeteksi kasus yang terkait dengan wabah yang terjadi di Kota Xian, termasuk satu dari ibu kota Beijing.

Meskipun demikian, jumlah yang dilaporkan sangat kecil dibandingkan dengan banyak wabah baru yang terlihat di seluruh dunia, termasuk beberapa yang didorong oleh jenis virus Omicron yang muncul bulan lalu.

Sementara itu, Pemerintah Kota Xian berjanji untuk menekan pergerakan penduduknya, karena Beijing telah mengisyaratkan tidak akan mentolerir penyebaran infeksi yang signifikan.

Kota ini belum memberlakukan penguncian keras seperti yang terlihat pada awal 2020 di Kota Wuhan, tetapi mendesak penduduk untuk tidak meninggalkan kota kecuali mereka diuji COVID-19 sebelum keberangkatan, serta mendapatkan izin dari pengusaha atau otoritas tingkat masyarakat.

Diketahui, pihak berwenang setempat telah menghalangi lebih dari 7.000 orang untuk mencoba pergi, kata penyiar negara CCTV, tanpa merinci lebih lanjut.

Mulai Kamis, hanya satu orang di setiap rumah tangga Kota Xian yang bisa keluar untuk berbelanja kebutuhan setiap dua hari, sementara anggota keluarga lainnya harus tinggal di rumah kecuali mereka memiliki pekerjaan penting, kata pejabat pemerintah Xian Zhang Fenghu dalam jumpa pers.

Kota ini juga menangguhkan makan di restoran serta konferensi dan pameran besar, menutup bisnis yang tidak penting dan menyuruh karyawan untuk bekerja dari jarak jauh.

Untuk diketahui, China telah melaporkan beberapa kasus Omicron di antara pelancong internasional dan satu infeksi menular lokal.