JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban pascaerupsi Gunung Semeru bertambah. Per hari ini, korban meninggal dunia bertambah 1, sehingga kini totalnya 51 orang.
"Berdasarkan data posko tanggap darurat erupsi Gunung Semeru, penambahan korban tersebut dari warga yang sebelumnya dirawat akibat luka bakar," kata Plt. Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Rabu, 22 Desember.
Selain korban meninggal, kata Abdul Muhari, posko juga mencatat lima potongan tubuh yang ditemukan di lokasi terdampak.
Kemudian, korban luka-luka akibat awan panas guguran masih mendapatkan perawatan intensif di fasilitas kesehatan hingga saat ini.
Sementara, jumlah warga mengungsi berjumlah 10.395 jiwa, yang tersebar di 410 titik pengungsian. Pengungsian terkonsentrasi di 3 kecamatan, yaitu Pasirian 17 titik dengan 1.746 jiwa, Candipuro 21 titik 4.645 jiwa dan Pronojiwo 8 titik 1.077 jiwa.
"Sebaran titik pengungsi teridentifikasi di Kabupaten Lumajang, sedangkan di luar kabupaten tersebut, pengungsian berada di Kabupaten Malang 9 titik 341 jiwa, Blitar 1 titik 3 jiwa, Jember 3 titik 13 jiwa dan Probolinggo 1 titik 11 jiwa," jelas dia.
BACA JUGA:
Saat masa tanggap darurat perpanjangan kedua ini, salah satu prioritas posko yaitu penyiapan lahan relokasi. Pihak Posko dan pemerintah daerah telah menyiapkan lahan untuk pembangunan hunian sementara atau huntara.
"Dua lokasi telah dipilih menjadi relokasi warga terdampak erupsi, yaitu di Desa Sumbermujur di Kecamatan Candipuro dan Desa Oro-Oro di Kecamatan Pronojiwo," imbuhnya.