ACEH - Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur menyatakan, tujuh bayi bawah lima tahun atau balita di kabupaten itu mengalami gizi buruk sepanjang 2021.
"Tujuh balita yang mengalami gizi buruk tersebut ada yang sudah selesai perawatan dan ada juga masih dirawat," kata Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Erlinawati di Aceh Timur, Antara, Rabu, 22 Desember.
Penyebab gizi buruk karena beberapa faktor, di antaranya masalah ekonomi. Anak-anak ini tersebar di sejumlah kecamatan di Aceh Timur.
"Permasalahan ekonomi yang rendah menjadi faktor dominan dialami banyak keluarga, sehingga memengaruhi kondisi gagal tumbuh pada balita mereka karena kurangnya asupan gizi," ucapnya.
Selain faktor ekonomi, gizi buruk pada anak juga disebabkan kesehatan lingkungan, penyakit infeksi seperti cacingan dan penyakit penyerta seperti penyakit jantung bawaan, hidrosefalus dan lainnya.
Faktor penyakit penyerta pada anak yang sebelumnya dilahirkan sehat, tapi lama kelamaan drop berat badannya, sehingga membuatnya mengalami gizi buruk.
Erlinawati mengatakan dampak gizi buruk bukan hanya berpengaruhi terhadap fisik anak, namun juga mengurangi kemampuan kerja otak pada anak.
BACA JUGA:
"Untuk menanganinya dibutuhkan bantuan dan dukungan serta kerja sama dari berbagai pihak terkait. Selain itu juga perubahan pola makanan keluarga yang lebih sehat, beragam, bergizi dan seimbang kepada anak penderita gizi buruk," kata Erlinawati.
Erlinawati mengatakan kasus gizi buruk di Aceh Timur mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 19 kasus. Dan Pemkab Aceh Timur menargetkan nol kasus gizi buruk hingga lima tahun ke depan.
"Dinas Kesehatan Aceh Timur membentuk tim mempercepat penanganan gizi buruk. Penanganan gizi buruk juga melibatkan semua pemangku kebijakan di Kabupaten Aceh Timur," kata Erlinawati.