MATARAM - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, belasan perahu nelayan di kota tersebut rusak akibat ekstrem yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
"Jumlah riil perahu nelayan yang rusak tersebut masih kami data, sebab laporan yang kita terima diberikan bertahap. Tapi jumlahnya di atas 10 unit atau belasan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram H Irwan Harimansyah dikutip Antara, Selasa, 21 Desember.
Kondisi perahu nelayan yang rusak akibat cuaca ekstrem rata-rata mengalami rusak sedang dan ringan sebab kerusakan tidak terjadi pada badan perahu, melainkan pada bagian jangkar dan lainnya.
"Dengan demikian, perahu nelayan masih bisa digunakan setelah diperbaiki," katanya.
Terkait dengan itu, lanjutnya, pendataan terhadap kerusakan perahu nelayan dimaksudkan untuk mengusulkan bantuan intervensi perbaikan perahu ke pemerintah pusat.
BACA JUGA:
Menurutnya, DKP tidak memiliki alokasi anggaran khusus untuk perbaikan perahu nelayan di Kota Mataram. "Kita hanya punya bantuan alat tangkap, seperti jaring, ketinting dan lainnya. "Untuk perbaikan perahu tidak ada."
Sementara, lanjut Iwan, untuk memberikan bantuan kebutuhan pokok bagi nelayan tidak bisa melaut selama musim angin barat, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial.
"Alhamdulillah, nelayan yang tidak bisa melaut akibat cuaca ekstrem sudah diberikan bantuan kebutuhan pokok dasar termasuk nelayan yang perahunya rusak," katanya.