Bagikan:

MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau razia terhadap sopir angkot di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Petisah.

Razia itu dilaksanakan Dinas Perhubungan Kota Medan bersama Satlantas Polrestabes Medan untuk melihat kelengkapan persyaratan administrasi dan kondisi kesehatan sopir. 

Menantu Presiden Jokowi didampingi Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko dan Dandim 0201/BS, Kolonel Inf Hindratno Devidanto. 

Dalam tinjauannya itu, Bobby menyaksikan puluhan angkot dan sopirnya diperiksa. Saat tinjauannya, tercatat ada 4 sopir angkot yang terkonfirmasi positif narkoba.

Bobby Nasution mengatakan jika razia terhadap sopir angkot sudah 4 hari dilaksanakan. Diakuinya, banyak temuan pelanggaran yang didapat. 

"Mulai dari yang ringan, pelanggaran sedang ada yang sopir tidak sesuai, sopir tembak biasa kita bilang, sampai ada yang positif menggunakan narkoba," kata Bobby. 

Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau razia sopir angkot/FOTO: Satria H-VOI

Sampai dengan hari keempat ini, Bobby Nasution mengungkapkan pihaknya telah memeriksa lebih dari 120 urine sopir angkot. Dari angka itu, ditemukan 24 sopir angkot yang positif narkoba.

"Saat ini ada 4, ditambah yang pagi tadi 2 ada 6, hari ini saja ada 6 dari total 120an yang di tes, ada 24 positif narkoba. Ini jadi pelajaran kita semua. Kami Pemko akan berikan sanksi yang tegas baik dari pelanggaran ringan yang tak miliki SIM," katanya. 

"Kita sudah koordinasi dengan Polrestabes, bagi yang sopir tembak, kita berikan peringatan keras kepada pemilik (angkot) dan sopir aslinya. Yang positif narkoba akan kita serahkan ke pihak berwajib," sambungnya. 

Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau razia sopir angkot/FOTO: Satria H-VOI

Dari temuan pelanggaran itu, Bobby Nasution menegaskan akan berkoordinasi dengan perusahaan angkot dan Organda untuk memperbaiki sistem angkutan umum di Kota Medan. 

Selain itu, Bobby Nasution  akan mengaktifkan opsi menutup operasional perusahaan angkot jika masih banyak ditemukan pelanggaran administrasi maupun sopir. 

"Kemungkinan ada (penutupan). Harus ada perbaikan kedepan ini jadi pembelajaran.  Musibah yang diakibatkan kelalaian sopir angkot banyak terjadi," kata Bobby.