JAKARTA - Keluarga mantan Direktur Utama BUMD PT Transjakarta Sardjono Jhonny menyampaikan klarifikasi atas kabar rapat jajaran direksi Transjakarta di sebuah restoran sambil menonton tari perut atau belly dance.
Rapat sambil menonton belly dance ini sebelumnya dibeberkan oleh Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Adi Kurnia Setiadi hingga ramai dibicarakan di media sosial. Adi mengaku memiliki rekaman video rapat tersebut.
Juru bicara keluarga Sardjono Djhonny yang saat ini telah meninggal dunia, Tjahyadi menjelaskan, rapat tersebut bukan merupakan pertemuan antara direksi dengan operator, melainkan para serikat pekerja Transjakarta dua tahun lalu.
Lalu, maksud Sardjono yang kala itu masih menjabat sebagai Dirut TJ mengadakan pertemuan di restoran bertujuan untuk mencairkan suasana dan menghilangkan kesenjangan antara direksi dengan pekerjanya.
"Kalau rapat di kantor, kesan atasan-bawahannya sangat terlihat. Kadang kita yang posisinya karyawan bawah agak sungkan untuk bicara. Pak Dirut, yang almarhum saat itu mencoba menghapus kesenjangan itu," kata Tjahyadi pada Selasa, 14 Desember.
Soal kehadiran penari belly dance yang menghibur tamu, Tjahyadi menyebut awalnya Sardjono tidak mengetahuinya kala mereservasi restoran Turki di kawasan Kemang tersebut.
"Si penari ini tidak masuk lebih dari setengah meter dari pintu dimana bapak-bapak ini rapat atau berdiskusi mengenai visi-misi perusahaan. Terlihat juga beliau membelakangi dan tidak terpengaruh oleh apa yang dilakukan penari tersebut. Semua fokus pada apa yang dibahas," jelas Tjahyadi.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Tjahyadi menyebut pihak keluarga Sardjono mendesak sang perekam video yang hadir dan Anggota DPRD DKI Adi Kurnia yang menerima rekaman video tersebut untuk meminta maaf dalam waktu 2x24 jam atas isu yang digulirkan.
"Kami menyimpulkan pula bahwa yang bersangkutan juga bertujuan untuk menyudutkan, mendiskreditkan, bahkan memfitnah dan mencemarkan nama baik keluarga besar kami. Hal yang sama juga kami duga dilakukan oleh si pembuat video, yang juga harus bertanggung jawab atas perbuatannya," ungkap dia.
Sebelumnya, Anggota Komisi B DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Adi Kurnia Setiadi membeberkan dirinya mengetahui sejumlah direksi Transjakarta mengadakan pertemuan dengan operator sambil menonton hiburan tarian.
Adi mengaku mengetahui hal tersebut dari kiriman rekaman video. Dalam video tersebut, direksi Transjakarta bersama operator sedang rapat sambil menonton tarian belly dance.
"Saya dikirim video dari masyarakat, direksi bapak (Direktur Utama Transjakarta) lagi pnggil operator sambil nonton belly dance, ngobrol-ngobrol tentang perkembangan transportasi," kata Adi di gedung DPRD DKI, Senin, 6 November.
Adi mempertanyakan apakah ada prosedur mengenai mekanisme asesmen kerja sama dengan mitra operator bus dengan pertemuan yang diselipkan acara hiburan tersebut.
"Ada itu SOP di asesmennya kayak gitu? Bapak-bapak diskusi, ngobrol dengan para operator di kafe, sambil nonton striptease, memakai baju Transjakarta. Itu sudah mencerminkan gimana, rusak akhlak bapak-bapak," cecar Adi.