62 Orang Tewas Dalam Ledakan Tanker, PM Haiti Umumkan Tiga Hari Berkabung Nasional
Ilustrasi ledakan. (Unsplash/Stephen Radford)

Bagikan:

JAKARTA - Sedikitnya 62 orang tewas dan puluhan lainnya cedera, setelah sebuah truk tangki (tanker) kapal tanker yang mengangkut bensin meledak di Cap-Haitien, kota terbesar kedua di Haiti pada Senin, kata pihak berwenang.

"Situasinya tetap kritis," kata Wakil Walikota Patrick Almonor pada Hari Selasa, yang juga menyampaikan seruan untuk donor darah, dikutip dari CNN 15 Desember.

Almonor mengatakan tanker bahan bakar itu meledak setelah berhenti karena masalah mekanis dan mulai mengeluarkan gas. Sementara, orang-orang berkumpul untuk mengambil bahan bakar langsung dari truk sesaat sebelum ledakan terjadi.

Sementara, Haiti sebelumnya telah dilumpuhkan oleh kekurangan bahan bakar yang parah yang telah menyebabkan pemadaman listrik dan protes.

"Kami memiliki hampir 50 rumah yang terkena dampak kebakaran dan sebagian besar dari mereka perlu dihancurkan. Kerusakan kota sangat luas," menurut Almonor.

"Kota akan membutuhkan banyak bantuan untuk keluar dari tragedi ini, pemerintah pusat menawarkan bantuan tetapi kami menunggu untuk melihatnya. Kami percaya kami akan membutuhkan lebih dari sekadar pemerintah pusat, situasinya kritis," tambahnya.

Pejabat setempat mengatakan upaya penyelamatan sedang berlangsung dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat. Pihak berwenang Haiti mengatakan mereka telah mengerahkan dua rumah sakit lapangan ke Cap Haitien.

Setidaknya enam orang telah diterbangkan dari Cap-Haitien ke rumah sakit yang mengkhususkan diri pada luka bakar parah di ibu kota Port-au-Prince, menurut Doctors without Borders, yang mengelola rumah sakit tersebut.

Terpisah, UNICEF akan mengirimkan peralatan medis untuk rumah sakit di Cap-Haitien untuk perawatan para korban luka bakar, menurut pernyataan dari juru bicara Ndiaga Seck.

"UNICEF bersimpati dengan rasa sakit keluarga yang berduka dan keluarga yang anggotanya terluka," tambah Seck dalam pernyataannya.

Terkait dengan situasi ini, Perdana Menteri Haiti Ariel Henry telah menyatakan tiga hari berkabung nasional setelah ledakan itu, "untuk mengenang para korban tragedi ini yang mendukakan seluruh bangsa Haiti."