Luhut Berencana Datangkan Dokter Asing, IDI Minta Jokowi Tak Menyetujui
Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Selatan keberatan atas rencana pemerintah medatangkan dokter asing ke Indonesia. Rencana ini pertama kali disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Ketua IDI Kalimantan Selatan, DR. Dr. M. Rudiansyah mengatakan, rencana impor dokter asing sangat bertolak belakang dengan program memajukan kearifan lokal yang selama ini digencarkan pemerintah.

Rudiansyah berujar, kedatangan dokter asing ke Indonesia justru membuat kemunduran bagi dokter-dokter di Indonesia. Karena itu, dirinya meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak rencana Luhut.

"Mohon Bapak Presiden Jokowi agar tidak menyetujui kebijakan ini, agar semangat bela negara tidak luntur dan tidak ternodai dimana saat ini kita sedang memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-75," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Minggu, 16 Agustus.

Rudiansyah juga menyesalkan, pernyataan Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Hal ini karena, perihal kesehatan bukan menjadi wewenang atau tupoksi dari tugas Kementerian yang dipimpinnya.

"Pernyataan Menteri Kemaritiman dan Investasi ini sangat disesalkan karena bukan kewenangannya dalam kesehatan yang juga bukan Menteri Kesehatan. Kami merasa sangat keberatan, dari buruh sampai dokter dampai harus diimpor," tuturnya.

Karena itu, Rudiansyah pun meminta kepada Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto untuk mengambil sikap tegas dalam menyikapi masalah impor dokter asing ini. Ia juga mendorong, seluruh IDI menolak rencana Luhut.

"Mohon kepada PB IDI dan seluruh IDI di Indonesia untuk bersama-sama menunjukkan sikap keberatan atas rencana dan strategi tersebut," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Luhut Pandjaitan mengatakan pemerintah berencana membangun rumah sakit internasional dan mempermudah dokter spesialis asing masuk ke Indonesia. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang berkeinginan mendapat pengobatan khusus tak perlu pergi ke negara lain.

Luhut mengatakan, kemudahan bagi dokter asing itu akan dilakukan dengan memberikan visa khusus kepada mereka supaya proses administrasi yang diperlukan untuk masuk ke Indonesia bisa lebih mudah.

Terkait dengan rencana datangkan dokter asing ini, Luhut mengklaim sudah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Presiden (Jokowi) sudah setuju kami akan buka RS internasional. Jadi, dokter-dokter yang kelas 1 bisa praktek dan transfer teknologi dengan dokter kita sehingga orang kita tidak habiskan (uang) untuk pengobatan keluar negeri," kata Luhut  dalam webinar, Kamis, 13 Agustus.