Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah membuka peluang bagi jaringan rumah sakit internasional berinvestasi di dalam negeri. Hal ini untuk mencegah devisa mengalir ke luar negeri. Sebab, tak hanya suka berlibur, sebagian masyarakat kelas atas Indonesia juga kerap berobat ke luar negeri.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya mendekati sejumlah jaringan rumah sakit internasional agar dapat masuk untuk berinvestasi ke Tanah Air.

Bahkan, Luhut mengklaim, rencana tersebut juga telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo. Nantinya, rumah sakit tersebut akan ditempatkan di tiga lokasi, yaitu Jakarta, Bali, dan Medan.

"Ada beberapa rumah sakit yang kita approve (setujui), nanti kita suruh mereka bersaing. Ada dari Mayo Clinic, John Hopkins, Anderson, dari Australia, ada dari Singapura, dan sebagainya," tuturnya, dalam acara Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) bertajuk 'Outlook 2021', Rabu, 21 Oktober.

Luhut beralasan, investasi rumah sakit internasional ini tak hanya bertujuan agar masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri. Tetapi, dibukanya rumah sakit asing ini juga dapat mendorong alih teknologi, serta kualitas dokter dan tenaga kesehatan Indonesia pun bisa ditingkatkan.

"Jadi kita persilakan saja sehingga Indonesia itu masuk kepada satu era yang betul-betul maju ke depan," jelasnya.

Menurut Luhut, setiap tahun devisa negara yang lari ke luar negeri mencapai 6 hingga 7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per tahun untuk berobat hingga berwisata. Namun selama pandemi, masyarakat dapat bertahan tidak ke luar negeri dalam waktu berbulan-bulan.

"Kalau teman-teman melihat, selama 7 bulan kita tidak pergi ke luar negeri ya ternyata kita juga survive kok," ucapnya.

Sebelumnya, Luhut juga menyampaikan bahwa pemerintah bakal memberikan kemudahan bagi dokter asing untuk bisa beroperasi di rumah sakit internasional yang akan dibangun. Caranya, dengan memberikan visa khusus kepada mereka supaya proses administrasi yang diperlukan untuk masuk ke Indonesia bisa lebih mudah.

Terkait dengan rencana datangkan dokter asing ini, Luhut mengklaim sudah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Presiden (Jokowi) sudah setuju kami akan buka RS internasional. Jadi, dokter-dokter yang kelas 1 bisa praktik dan transfer teknologi dengan dokter kita, sehingga orang kita tidak habiskan (uang) untuk pengobatan ke luar negeri," kata Luhut dalam webinar yang digelar Apindo, Kamis, 13 Agustus.