Bagikan:

JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja ikut mengucapkan bela sungkawa atas kepergian Politikus PPP Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung.

"Turut berduka cita. Semoga arwah almarhum diterima di sisi Allah," kata Ahok dalam pesan singkat, Selasa, 14 Desember.

Ahok dan Haji Lulung pernah punya kisah politik yang menyorot perhatian publik. Saat Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI, Lulung yang saat itu menjadi Wakil Ketua DPRD DKI periode 2014-2019 dari Fraksi PPP sering berbeda pendapat.

Haji Lulung sering mengkritik Ahok terkait masalah penanganan banjir Jakarta. Ahok pun juga pernah menyebut bahwa Haji Lulung tidak paham peraturan daerah terkait masalah preman di Tanah Abang.

Rivalitas mereka berlanjut, Haji Lulung pernah keluar dari PPP karena fraksi tersebut mendukung Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI pada 2017 lalu dan pindah ke PAN untuk mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI. Sampai akhirnya, Haji Lulung kembali ke PPP.

Selain Ahok, mantan Wakil Gubernur DKI yang menjadi pasangannya, Djarot Saiful Hidayat juga mengucapkan duka cita atas wafatnya Lulung. Djarot mengaku dirinya memiliki sikap politik yang berbeda dengan Lulung saat masih di DKI.

"Meskipun saya dan almarhum seringkali berbeda baik secara politik maupun pandangan, tetapi tali silahturahmi dan komunkasi dengan almarhum tetap berjalan dengan baik," ujar Djarot.

Di mata Djarot, Lulung adalah tokoh politik yang cerdas, berani, dan komunikatif dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. "Almarhum juga bersedia menerima solusi asalkan untuk kepentingan dan kebaikan rakyat banyak," tutur dia.

Sebagai informasi, Haji Lulung meninggal dunia di Rumah Sakit Harapan Kita pada pukul 10.51 WIB. Lulung menjalani perawatan intensif selama 20 hari di RS sejak 24 November 2021.

Saat dirawat oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Harapan Kita, Haji Lulung sempat mengalami kondisi medis yang naik-turun. Sampai akhirnya, kondisi Lulung semakin memburuk dan mengembuskan napas terakhir pada hari ini.