Bagikan:

JAKARTA - Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RS Harapan Kita dr Dicky Fakhri, menyampaikan informasi terkait meninggalnya Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung pada hari ini, Selasa, 14 Desember. 

"Telah berpulang bapak Haji Lulung di RS Jantung Harapan kita pada hari ini jam 10.50 WIB," ujar dr Dicky saat konferensi pers di RS Harapan Kita, Selasa, 14 Desember. 

dr Dicky mengungkapkan, Haji Lulung mendapat perawatan di RS Harapan Kita sejak 24 November 2021 usai dirujuk dari salah satu rumah sakit di Jakarta.

"Beliau datang dengan keluhan memang kelainan jantung lah, yang mana pompa jantungnya kurang baik pada saat itu. Kemudian kita rawat di RS harapan kita," jelas dr Dicky. 

Keesokan harinya, lanjut dr Dicky, Haji Lulung langsung ditangani intensif oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang bertugas di ruangan ICVCU khusus kegawatdaruratan jantung dan pembuluh darah.

"Untuk beliau ini selama perawatan dari 24 November sampai sekarang itu, ya 20 hari itu, setiap hari kami mengadakan evaluasi dengan tim yang dibuat, kita pantau keadaan beliau secara keseluruhan ya. Memang didapatkan pompa jantung yang sangat kurang baik, kita atasi dengan segala macam obat-obatan yang kita punya yang ada di rumah sakit ini maupun yang gak ada, kita carikan obatnya. Salah satunya juga dengan alat," terang dr Dicky. 

Dalam perkembangannya, kata dr Dicky, Haji Lulung mengalami keadaan naik turun.

"Maksudnya naik itu mencapai normal tidak, tapi ada keadaan sedikit membaik tapi keadaan menurun. Yang sangat mengganggu adalah gangguan irama jantungnya. Irama jantungnya sangat mengganggu kita coba atasi dengan obat-obatan yang kita berikan. Sangat susah untuk mengendalikannya, sembuh dalam arti kata bisa sampai 2 hari ya, 4 hari timbul lagi. Timbul lagi akhirnya tim memutuskan untuk melakukan sesuatu," paparnya. 

Lantaran gangguan irama jantung itu, dr Dicky mengatakan, kondisi Haji Lulung semakin memburuk hingga akhirnya dipanggil yang Maha Kuasa pada 14 Desember 2021 pukul 10:51 WIB. 

"Dalam perjalanannya sumber kelainannya ketemu tapi memang pompa jantung makin lama tidak makin baik. Sehingga akhirnya yang kita alami hari ini jam 10.50 beliau dipanggil oleh yang Maha Kuasa," tandas dr Dicky.