Jelang Pemilu 2024, PDIP Terus Lakukan Konsolidasi untuk Evaluasi Hingga Ukur Kesiapan
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: DOK PDIP/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - PDI Perjuangan kembali menggelar konsolidasi DPC Pelopor gelombang kedua di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Senin, 13 Desember.

Ada sejumlah pokok bahasan yang dilakukan dalam kegiatan ini. Salah satunya adalah untuk menggalang kekuatan dalam rangka pemenangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang lewat evaluasi hingga mengukur kesiapan.

"Konsolidasi maraton ini, selain melakukan evaluasi atas pelaksanaan konsolidasi pasca-Kongres V hingga mengukur kesiapan pemenangan Pemilu 2024," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan.

Hasto juga menyinggung, angka elektoral partainya kini mencapai 26,4 persen dari hasil survei terakhir dan yakin angka tersebut akan naik. Sehingga, konsolidasi harus dilakukan secara terus menerus.

Dia juga mengatakan peningkatan elektabilitas ini sejalan dengan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Berbagai indikator kepuasan terhadap kepemimpinan Pak Jokowi mengalami tren kenaikan," ungkapnya.

Atas alasan inilah, partai berlambang banteng itu mengucapkan terima kasih pada masyarakat atas dukungan masyarakat. Sementara terhadap kader PDIP, amanat yang telah diberikan oleh publik harus dijaga sambil tetap menyerap aspirasi.

Hal ini, kata Hasto, sesuai dengan pesan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, Megawati berpesan agar kadernya tetap turun ke bawah meski elektoral partai terus bergerak naik.

"Ibu Megawati Soekarnoputri berpesan bahwa elektoral yang tinggi menjadi daya pemacu untuk terus bergerak ke bawah. Seluruh anggota dan kader partai harus bekerja lebih keras, lebih semangat, menjauh dari zona nyaman, dan semakin menyatu dengan rakyat," tegasnya.

Lebih lanjut, dalam kegiatan konsolidasi ini para pengurus DPC PDIP juga digembleng menjadi pribadi berkebudayaan nusantara guna menghadapi intoleransi dan radikalsime.

Hasto menyebut, langkah ini sesuai dengan misi yang dimiliki oleh Megawati Soekarnoputri agar partainya selalu menggelorakan kebudayaan nusantara yang kaya dan inklusif. "Kantor partai harus menjadi rumah budaya dan sekaligus sebagai jawaban PDI Perjuangan di dalam menghadapi intoleransi dan radikalisme dengan jalan kebudayaan," pungkasnya.