Indonesia Kembali Terima Dukungan Vaksin COVID-19 dari Covax, Kali Ini Jumlahnya 3 Juta Lebih
Ilustrasi - Petugas Bandara Soekarno-Hatta, Banten, mengecek kedatangan vaksin (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia melalui fasilitas COVID-19 Vaccine Global Access (Covax) menerima kembali kedatangan vaksin COVID-19 dalam dua tahap kedatangan, yakni ke-155 dan ke-156 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional.

"Pemerintah Indonesia menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Pemerintah Amerika Serikat dan negara-negara sahabat lain yang membantu ketersediaan vaksin di Indonesia," kata Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dilansir Antara, Minggu, 12 Desember.

Fasilitas Covax adalah program bersama untuk mendukung akses penanggulangan COVID-19 melalui kolaborasi mempercepat penelitian, produksi dan akses yang setara atas vaksin COVID-19.

Dalam kedatangan tahap ke-155, tiba vaksin AstraZeneca yang berjumlah 1.749.600 dosis pada Sabtu, 11 Desember pukul 21.59 WIB.

Kemudian kedatangan tahap ke-156 berupa vaksin Pfizer yang berjumlah 1.766.700 dosis pada Minggu, 12 Desember pukul 15.45 WIB dan 22.15 WIB.

Pemerintah Indonesia terus berupaya mendatangkan vaksin COVID-19 sekaligus mempercepat dan memperluas pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Selain mengupayakan vaksinasi COVID-19 ke wilayah-wilayah terpencil, pedalaman, dan terluar, cakupan sasaran vaksinasi juga akan diperluas dalam waktu dekat.

Program vaksinasi anak 6-11 tahun akan segera mulai dilaksanakan pada Desember 2021.

"Dengan akan dimulainya program untuk kelompok sasaran ini, makin melindungi anak-anak kita dari ancaman COVID-19, termasuk dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas," ujar Nadia.

Terkait vaksin booster, Nadia mengatakan saat ini pemerintah menyiapkan sesuai dengan kelompok prioritas, yaitu untuk tenaga kesehatan dan lanjut usia (lansia), termasuk yang memiliki riwayat penyakit atau komorbid.

Menurut dia, kelompok lansia penting mendapat booster karena angka rasio kasus COVID-19 lansia Indonesia masih tinggi.

Kementerian Kesehatan akan menggunakan stok vaksin yang sudah tersedia, seperti Sinovac, Sinopharm, Astrazeneca, Pfizer, dan Moderna yang sudah memperoleh izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.