Bagikan:

JAKARTA - Kali ini sosialiasi kegiatan stunting dilakukan dengan cara unik. Melalui gowes tour jarak jauh Jakarta - Bogor - Bandung. Acara ini digelar BKKBN bekerjasama dengan Komunitas Kesehatan Indoonesia (Koseindo).

Kepala BKKBN dalam hal ini diwakili oleh Deputi Bidang Advokasi, Penggerakkan, dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso menyampaikan rasa gembira dan bangga atas terlaksananya kegiatan Gowes jarak jauh Jakarta-Bogor-Bandung.

"Ya, pada kesempatan ini, saya menyampaikan rasa gembira dan bangga. Dalam memperingati ulang tahun ke VII berdirinya Koseindo, BKKBN dilibatkan sepenuhnya dalam berbagai rangkaian kegiatan baik yang sifatnya penyelenggaraan gowes jarak jauh yang sangat menantang Jakarta – Bogor - Bandung yang saya lepas hari ini. Begitu juga esok hari Minggu 12 Desember 2021 Gowes keliling kota Bandung sembari melakukan kampanye cegah stunting bagi para pemuda dan remaja Bandung. Dan pada tangal 19 Desember 2021 akan diselenggarakan Gowes di Kota Jakarta sembari melakukan peresmian klinik cegah stunting di RS POLRI," ucap pria yang biasa dipanggl Teguh ini pada Sabtu 11 Desember.

Stunting harus diketahui dan dipahami oleh seluruh masyarakat terutama para pemuda dan remaja Indonesia. "Stunting adalah kondisi gagal tumbuh dan kembang pada anak akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Dampak jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik serta gangguan metabolisme. Sedangkan dampak jangka panjangnya adalah menurunnya kemampuan perkembangan kognitif otak anak, kesulitan belajar, kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit serta berisiko tinggi munculnya penyakit metabolik. Bahkan ketika dewasa nanti akan memiliki tubuh pendek, tingkat produktivitas yang rendah serta tidak memiliki daya saing di dalam dunia kerja. Untuk itu cegah stunting penting, harus dapat di cegah sedini mungkin dimulai dari masa remaja, perencanaan pernikahan dan kehamilan", tandas Teguh.

Ia menambahkan, "Dalam melakukan pencegahan stunting tentu BKKBN tidak dapat melakukan sendiri, perlu dukungan dari berbagai lintas sektor. Tentunya bekerjasama dengan Koseindo melalui kegiatan Gowes Tour Jakarta-Bogor- Bandung merupakan salah satu bagian dari cara efektif untuk mengajak masyarakat Indonesia peduli pada cegah stunting".

Selanjutnya Teguh juga menyampaikan program stunting BKKBN ini mendapat perhatian khusus dari Proesiden Jokowi. "Sebagaimana kita ketahui Presiden RI, Bapak Joko Widodo telah menyatakan bahwa tahun 2024 di harapkan angka prevalensi stunting yang saat ini di angka 27,67 % dapat di turunkan menjadi 14 % di tahun 2024. Ini bukan pekerjaan muda butuh kerja keras dan dan dukungan seluruh pihak. Agar stunting ini dapat di pahami oleh seluruh masyarakat maka salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan adalah berbagi ilmu dan pengetahuan kepada masayarakat seperti yang dilaksanakan oleh jajaran Kosindo. Saya berharap kegiatan seperti ini tidak hanya di lakukan di Jakarta dan Bandung namun dilaksanakan juga di berbagai kota-kota di seluruh Indonesia, sehingga harapan Bapak Presiden dalam percepatan penuruan stunting dapat segera tercapai di tahun 2024," tutup Teguh.