Di Mabes Polri, Novel Baswedan Terus Kritik Firli Cs dan Puji Komitmen Kapolri Listyo Sigit
Novel Baswedan (Foto via Rizky Adytia Pramana/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Novel Baswedan masih menunggu penugasan --merujuk hasil asesmen-- untuk menjadi ASN Polri. Meski sudah lepas dari status penyidik senior KPK, Novel Baswedan masih terus melempar kritik kepada Firli Bahuri Cs dan mengumbar pujian untuk Kapolri Jend Listyo Sigit Prabowo.

Di Mabes Polri usai mengikuti Assessment Test, Novel mengaku sedih dengan kinerja KPK di era Firli. Sebagai informasi, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia mencatat tingkat kepercayaan masyarakat menurun terhadap KPK. Saat ini, KPK menempati peringkat 5.

Pada hasil survei sebelumnya, KPK selalu menempati posisi ke dua atau tiga. Tapi saat justru jauh menurun.

"KPK sendiri yang semestinya adalah lembaga yang paling diandalkan untuk melakukan tugas memberantas korupsi ternyata sekarang semakin lama kinerjanya semakin turun. Bahkan kalau kita lihat survei yang terakhir, indeks kepercayaan masyarakat terhadap KPK juga paling rendah dalam sejarah," beber Novel, Selasa 7 Desember.

"Tentunya, ini bisa dilihat bagaiamana kita sendiri, semua ya, saya kira sulit untuk melihat adanya atau melihat kesungguhan pimpinan KPK dalam melakukan-melakukan pemberantasan korupsi," lanjut dia lagi.

Di satu sisi Novel juga melempar pujian kepada Kapolri. Tawaran dari kapolri untuk membantu Polri dalam melakukan pencegahan korupsi, langsung disambut baik oleh Novel. Meski secara tidak langsung Novel sebenarnya mau urusan penindakan.

"Saya dan kawan-kawan tentunya mau untuk berkontribusi dalam rangka melakukan tugas-tugas pemberantasan korupsi walaupun slot yang ada adalah bidang pencegahan karena saya tahu bahwa tugas ASN tentunya ASN Polri tentunya bukan bidang penindakan tapi lebih ke pencegahan," tandasnya.

Sebelumnya, 44 eks pegawai KPK termasuk Novel Baswedan menerima tawaran untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Korps Bhayangkara. Sedangka, ada 12 orang yang tercatat menolak tawaran tersebut.

Dari 12 orang yang menolak, salah satu di antaranya yakni Rasamala Aritonang. Alasan menolak menjadi ASN Polri lantaran telah menjadi pengajar di salah satu Universitas.