Bagikan:

JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut pelantikan Novel Baswedan dan 43 mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri harusnya membuat Firli Bahuri dkk malu.

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan Firli Bahuri dan pimpinan KPK lainnya harusnya malu karena Novel dkk, bisa menjadi ASN tanpa harus menjalankan Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

"Bagi KPK, mestinya lima komisionernya malu ketika puluhan eks pegawainya bergabung ke Polri. Sebab, mereka dilantik sebagai ASN tanpa harus melewati TWK," kata Kurnia dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Rabu, 8 Desember.

Tak hanya itu, Kurnia menyebut, pelantikan ini makin membuktikan Asesmen TWK yang jadi dasar pemberhentian Novel Baswedan dkk dari KPK tidak valid. Bahkan, ia menganggap tes tersebut punya motif politik untuk menyingkirkan mereka.

"Ini sekali lagi membuktikan bahwa TWK versi KPK memang didasari motif politik balas dendam untuk menyingkirkan 57 pegawainya sendiri," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Novel Baswedan dan 43 eks pegawai KPK akan dilantik menjadi aparatur sipil negara (ASN) Polri pada Kamis, 9 Desember besok atau bertepatan dengan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia).

Pelantikan eks pegawai KPK itu direncanakan akan dilakukan di Gedung Rupatama, Mabes Polri sekitar pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini akan dipimpin oleh AS SDM Polri Irjen Wahyu Widada.

Setelah dilantik Novel Baswedan dkk akan mengikuti pendidikan lebih dulu di Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan Polri (Pusdikmin Lemdikpol), Bandung, Jawa Barat.

Selanjutnya, mereka akan menjalankan tugas khusus dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yaitu mengawasi dana COVID-19 dan proyek strategis nasional serta turut mengawal pemulihan ekonomi nasional.