Bagikan:

TERNATE - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Baabullah Ternate mengimbau masyarakat di Maluku Utara (Malut), terutama bermukim di pesisir pantai untuk mewaspadai terjadinya potensi banjir rob.

"Kami telah keluarkan peringatan dini cuaca ekstrem Provinsi Malut, terutama bagi masyarakat dan instansi terkait untuk waspada potensi banjir rob di wilayah pesisir Malut," kata Prakirawan Cuaca BMKG Sultan Baabullah Ternate, Satria Kridha Nugraha di Ternate, Selasa, 7 Desember.

Selain itu, wilayah Malut berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang pada pukul 03.00 WIT di Wilayah Jailolo, Sidangoli, Sofifi serta dapat meluas ke wilayah Ternate, Tidore dan sekitarnya dan kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga siang hari.

Sedangkan, daerah umumnya berawan dengan potensi hujan ringan di wilayah Jailolo, Ternate, Tidore, Sofifi dan Maba sekitarnya dan umumnya hujan ringan dengan potensi hujan sedang di wilayah Morotai,Jailolo, Ternate, Tidore, Sofifi dan Labuha sekitarnya.

Satria menyatakan, peringatan dini gelombang telah disampaikan, terutama potensi gelombang tinggi mencapai lebih dari 2.5 meter di perairan Ternate-Batangdua-Bitung, Perairan Loloda, Perairan Morotai, Perairan Gebe, Laut Halmahera, Perairan Timur Halmahera mencapai hingga 4 meter.

Selain itu, tingginya curah hujan melanda wilayah Malut diakibatkan adanya sirkulasi eddy, akibat adanya tekanan rendah di wilayah utara Malut serta sirkulasi Eddy di wilayah selatan Malut, sehingga terbentuk pola konvergensi di wilayah Malut.

Kondisi ini berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah Malut, cuaca umumnya berawan dengan potensi hujan sedang hingga lebat pada pagi, siang, sore dan dini hari.

Sementara itu, warga di Kota Ternate, yang mengungsi ke pos pengungsian akibat dampak gelombang air pasang yang melanda di daerah ini, bertambah dari 375 orang kini menjadi 582 orang yang tersebar di tiga titik.

Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman mengatakan, warga yang terdampak akibat gelombang air laut itu, sudah diungsikan ke lokasi yang aman, saat ini melalui tim BPBD setempat masih melakukan pendataan jumlah kerusakan akibat fenomena alam itu. Demikian dilansir Antara.