Bagikan:

MEDAN - Polisi mengungkap peristiwa pembunuhan seorang pria bernama Darwin Sitepu yang tewas dibakar hidup-hidup, di Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. 

Dalam pengungkapan ini, Satuan Reskrim Polres Binjai menangkap 8 orang terduga kasus pembunuhan sadis terhadap Darwin Sitepu. 

Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Junaidi saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan tersebut. 

"Betul, seluruhnya 8 orang sudah kita amankan. Untuk saat ini masih dalam proses penyidikan ya," kata Iptu Junaidi kepada VOI, Senin, 6 Desember. 

Iptu Junaidi menjelaskan, penangkapan para terduga pelaku dilakukan secara bertahap. Polisi menurutnya langsung turun memburu pelaku sejak kejadian itu berlangsung. 

"Bertahap dari mulai kejadian sampai dengan kemarin," ujarnya. 

Namun, Iptu Junaidi enggan menjelaskan secara detil kronologi penangkapan tersebut. Ia juga tidak membeberkan identitas para terduga pelaku pembakaran tersebut. 

"Masih diperiksa, nanti kalau sudah clear akan diinfokan," ucapnya. 

Diberitakan sebelumnya, Darwin Sitepu (38), Warga Dusun II Lorong Gereja, Desa Durian Lingga, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dibakar hidup-hidup oleh sekelompok pria, Kamis 2 Desember.

Kematian korban saat Darwin, tengah duduk di gubuk di Dusun Kuta Jering, Desa Belinteng, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat bersama rekan-rekannya.

Dia didatangi sekelompok pria yang berinisial FD meminta korban untuk meninggalkan gubuk itu. Namun permintaan terduga pelaku tidak diindahkan oleh korban. 

Antara korban dan pelaku sempat terlibat cekcok mulut dan berujung pemukulan yang dilakukan rekan FD. Dengan menggunakan popor senapan angin, korban yang merasa terancam sempat coba melakukan perlawanan.  

Sayang, perlawanan itu dibalas. Rekan FD, yang telah menyediakan seember bensin langsung menyiramkannya ke sekujur tubuh korban. Bersamaan dengan itu, FD mematik mancis atau korek api dan sekujur tubuh korban Darwin dilalap api. 

Melihat korban yang menggelepar dilalap api. Rekan korban, mencari pertolongan dan melaporkan kejadian ke pihak kepolisian. Sementara FD dan rekan-rekannya kabur meninggalkan lokasi.