Bagikan:

MEDAN - Seorang pria yang nekat menyiram dupa yang sedang menyala di kompleks Gatot Mas, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Sumatera Utara, viral di media sosial. 

Dalam video tersebut, terlihat seorang pria yang merekam video mengarahkan kameranya ke arah pria bercelana pendek. Pria bercelana pendek itu disebut-sebut sebagai penyiram dupa yang menyala. 

"Nah inilah orang yang menyiram mati dupa kita yang sembahyang sebagai umat beragama. Namanya Acun, tanpa persetujuan ya," kata perekam video yang dilihat, Senin, 6 Desember. 

Dalam video itu, pria bercelana pendek itu juga mengakui perbuatannya. 

"Iya betul," katanya. 

Kemudian perekam video mengarahkan kameranya ke arah jejeran dupa. Terlihat, dupa-dupa itu padam. 

"Ini dia, dupa nya disiram mati padahal cuma beberapa batang. Pak Acun ya, mungkin ini kita laporkan penistaan agama ya," kata perekam video lagi. 

"Tanpa permisi dia menyiram mati 7-8 batang dupa tanpa permisi sama kami, kita yang punya agama ini," lanjutnya. 

Dalam narasi video, diterangkan baru kali ini ada orang yang sengaja menyiram mati dupa yang dipasang. 

"Tepat hari Che It buat sembahyang bagi etnis Tionghoa beragama Buddha. Selama beratus tahun budaya dan tradisi membakar dupa besar, baru kali ini ada yang dengan sengaja menyiram mati dupa semua yang dipasang tanpa persetujuan pihak Tatung dan dengan lagaknya menjawab iya tanpa rasa menyesal. Ini sama aja penistaan agama. Padahal pelaku juga etnis Tionghoa," tertulis di narasi video. 

Terpisah, Kapolsek Binjai Barat, AKP Siswanto Ginting saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu, 4 Desember, sekira pukul 19.30 WIB. 

AKP Siswanto mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait hal tersebut. 

"Terkait masalah tersebut sampai saat ini kami di Polsek Binjai barat belum ada menerima laporan tentang pembakaran dupa," kata AKP Siswanto dikonfirmasi VOI, Senin, 6 Desember. 

Dari informasi yang diterimanya di lokasi, penyiram dupa mengaku sudah minta izin agar dupa dimatikan karena ibunya sedang sakit keras.

"Pengakuan si penyiram dupa sudah minta izin agar dupa dimatikan karena ibunya sedang sakit keras. Dia merasa asap dupa itu masuk ke ruangan rumahnya. Karena tidak digubris oleh pihak klenteng maka si penyiram mengambil selang air untuk mematikannya," paparnya. 

AKP Siswanto menjelaskan, upaya mediasi sudah coba dia lakukan saat kejadian. 

"Saya saat itu ada di TKP, bersama camat dan rencana kami untuk di mediasi di kantor camat. Namun salah satu pihak lebih cenderung menempuh jalur hukum. Bisa jadi mereka lapor ke Polres atau Polda," ujarnya. 

Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Junaidi saat dikonfirmasi mengatakan jika dirinya belum menerima informasi tersebut. 

"Sampai saat ini belum sampai ke saya," kata Iptu Junaidi.