Permintaan Khusus Jokowi untuk Polri: Lindungi dan Bantu yang Lemah
Presiden Jokowi saat ikuti CEOs Forum dengan beberapa investor besar asal Inggris, 1 November 2021. (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar aparat kepolisian melindungi dan membantu mereka yang lemah dan terpinggirkan dalam hukum. Menurutnya, hal ini penting dilakukan untuk mencegah adanya anggapan diskriminasi.

Hal ini disampaikannya saat memberikan pengarahan pada Kepala Satuan Wilayah Tahun 2021 yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 3 Desember.

"Saya ingin titip juga lindungi dan bantu yang lemah. Yang biasanya terpinggirkan dalam hukum. Hati-hati urusan pedagang kecil. Lindungi," kata Jokowi di hadapan peserta rapat.

Dia mengatakan hal ini memang terlihat kecil. Tapi, ini bukan hanya sekadar urusan Kapolres dan Kapolsek tapi juga Kapolda.

"Apalagi kalau sudah dicap diskriminsasi terhadap yang lemah, hati-hati. Hati-hati karena posisi Polri sekarang ini pada tiga besar yang dipercaya masyarakat," tegas eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Jadi titipan saya itu. Hati-hati dipercaya itu tidak mudah, yang kecil-kecil itu diperhatikan," imbuh Jokowi.

Selain itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan jangan ada jajaran kepolisian yang menggadaikan kewibawaan dengan mendatangi pelanggar hukum dengan berbagai alasan. Termasuk alasan untuk mengamankan wilayah mereka.

Pernyataan ini, dia sampaikan karena melihat adanya Kapolda dan Kapolres yang baru menjabat tiba-tiba mendatangi sesepuh organisasi masyarakat (ormas). Hanya saja, ormas tersebut ternyata kerap membuat keributan.

"Bener ini? Saya tanya ke Kapolres, kenapa bapak melakukan ini? (Jawabannya, red) supaya kotanya kondusif. Tapi apakah cara itu betul? Hati-hati, jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum," ujar Jokowi.

"Banyak ini saya lihat. Saudara-saudara harus memiliki kewibawaan. Polri harus memiliki kewibawaan," pungkasnya.