Bagikan:

MANOKWARI - Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat mengimbau masyarakat tidak termakan isu provokatif dalam peristiwa pembakaran tempat penampungan atau basecamp PT. Bangun Kayu Irian (BKI) di wilayah Kabupaten Maybrat pada 1 Desember.

Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengatakan dugaan sementara pembakaran tempat penampungan PT.BKI dilakukan oleh oknum bekas karyawan dengan motif sakit hati karena dipecat.

"Oknum bekas karyawan PT BKI berinisial LK diduga melakukan pembakaran terhadap basecamp yang berlokasi di wilayah Kabupaten Maybrat lantaran sakit hati dipecat pihak perusahaan," katanya dikutip Antara, Kamis, 2 Desember.

Adam Erwindi mengatakan dugaan keterlibatan LK dalam pembakaran tempat penampungan PT BKI diperkuat dengan aksi pemalangan yang dilakukan oleh pelaku dua hari sebelumnya.

“Pada 28 November LK memalang basecamp, kemudian pada 1 Desember dilakukan pembakaran sebelum melarikan diri,” sambung Kombes Adam.

Hal ini ditegaskan polisi menyusul beredarnya kabar bohong di tengah masyarakat Papua Barat yang menyebut pelaku pembakaran berasal dari kelompok separatis.

“Peristiwa pembakaran ini dilakukan oleh mantan karyawan, bukan kelompok separatis. Informasi yang menyatakan kelompok separatis sebagai pihak yang membakar, dipastikan tidak benar,” tegas Kombes Adam.

Kepolisian saat ini masih melakukan pencarian terhadap LK, terduga pelaku pembakaran tempat penampungan PT. BKI.

"Situasi Kabupaten Maybrat saat ini kondusif, masyarakat diimbau lebih bijak dan tidak mudah terprovokasi berbagai hoaks di media sosial," ujar Kombes Adam.