Balas Washington, Rusia Minta Diplomat AS yang Berada di Moskow Lebih dari Tiga Tahun untuk Keluar pada 31 Januari
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova. (Wikimedia Commons/ДИП МИД РФ/фотограф Никита Кочук)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Rusia mengumumkan pada Hari Rabu, telah memerintahkan staf Kedutaan Besar Amerika Serikat yang telah berada di negara itu selama lebih dari tiga tahun, untuk pulang pada 31 Januari 2022 mendatang, langkah balasan atas keputusan Washington yang membatasi persyarakat diplomat Moskow.

Langkah ini terjadi saat pertikaian diplomatik kedua negara meningkat, dengan Duta Besar Rusia untuk AS pekan lalu mengatakan, 27 diplomat Rusia dan keluarga mereka 'diusir' dari Amerika Serikat dan akan pergi pada 30 Januari.

Washington mengatakan para diplomat tidak 'diusir', tetapi telah berada di negara itu lebih lama dari batas tiga tahun yang baru.

"Kami bermaksud untuk menanggapi dengan cara yang sesuai. Pegawai Kedutaan Besar AS yang telah berada di Moskow selama lebih dari tiga tahun harus meninggalkan Rusia pada 31 Januari," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova dalam sebuah pengarahan, mengutip Reuters 2 Desember.

Mengutip Zakharova, kantor berita RIA mengatakan aturan baru AS berarti diplomat Rusia yang telah dipaksa meninggalkan Amerika Serikat, juga dilarang bekerja sebagai diplomat di Amerika Serikat selama tiga tahun.

"Sebelum 1 Juli tahun depan, kecuali Washington mengesampingkan aturan tiga tahun dan berkompromi, lebih banyak pekerja (AS) (di Rusia) akan pergi dalam jumlah yang sepadan dengan jumlah orang Rusia yang diumumkan oleh Departemen Luar Negeri," paparnya.

Washington memberi tahu Rusia lebih dari setahun yang lalu, diplomatnya hanya akan diizinkan untuk tinggal selama tiga tahun, tetapi dapat digantikan oleh diplomat lain, menurut juru bicara Departemen Luar Negeri.

"Saya ingin memperjelas, ini bukan pengusiran," tegas juru bicara itu, seraya menambahkan perubahan aturan dirancang agar Rusia merotasi diplomatnya dengan frekuensi yang sama dengan Kedutaan Besar AS di Moskow.

Pengurangan lebih lanjut dalam staf Kedutaan Besar AS di Moskow akan memberi tekanan pada operasi yang telah digambarkan Washington sebagai "kehadiran penjaga" di tengah pengusiran dan pembatasan lainnya.

Untuk diketahui, kedutaan adalah misi operasional AS terakhir di negara itu setelah konsulat di Vladivostok dan Yekaterinburg ditutup, dengan jumlah staf berkurang jauh menjadi 120 orang dari sekitar 1.200 orang pada awal tahun 2017 menurut Washington.

Terpisah, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan belum terlambat bagi Washington untuk menghentikan Moskow menindaklanjuti pengusiran baru, jika membatalkan rencananya sendiri untuk mengusir diplomat Rusia.

Hubungan antara Washington dan Moskow, pada posisi terendah pasca-Perang Dingin selama bertahun-tahun, berada di bawah tekanan karena penumpukan pasukan Rusia di dekat Ukraina.