Mahasiswa Asal Papua Bentrok dengan Ormas PGN di Denpasar
FOTO Dok Kepolisian

Bagikan:

DENPASAR - Bentrokan terjadi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali dan Front Rakyat untuk West Papua dengan ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) di Denpasar, Bali. 

Bentrokan terjadi saat AMP Bali dan From Rakyat Indonesia untuk west Papua menggelar demo. Dalam perjalanan menuju titik aksi di Konjen Amerika Serikat terjadi bentrokan dan saling lempar batu dengan ormas PGN.

Bentrokan terjadi di Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar, Bali sekitar pukul 09.00 WITA.

Koordinator Aksi AMP Bali Yesaya mengatakan aksi yang digelar adalah aksi damai. Tapi saat dalam perjalanan diadang ormas PGN

“Jadi mereka menghadang, ormas ini dari pihak kepolisian mereka tidak mengamankan, dibiarkan bentrokan dengan mahasiswa yang sedang aksi," kata Yesaya, saat dihubungi, Rabu, 1 Desember. 

"Kami bilang ke polisi, untuk mengamankan karena masih dalam perjalanan ke titik aksi. Kami ingin lanjutkan secara damai, tetapi masih dihadang terus oleh ormas itu, tapi kami kesal dengan kepolisian yang membiarkan ormas menghadang kami tadi," imbuhnya.

Akibat bentrokan sejumlah orang terluka terkena leemparan batu. Ada juga yang dipukul dengan kayu. 

"Kalau AMP ada 25 orang. Ke depannya harapan kami, kalau soal aksi pasti kami terus aksi, menuntut untuk menyampaikan aspirasi, tapi pihak kepolisian harus adil menjadi penengah dan memberi keamanan bagi kami, yang kami rasa selama ini kan polisi memihak ke ormasnya," ujarnya.

Sementara, saat dihubungi terpisah Panglima PGN Komando Wilayah Bali, Gus Yadi mengatakan, kedatangan mereka untuk mencegah demo yang menyatakan kemerdekaan Papua. 

"Karena tidak benar kalau dikatakan Papua merdeka. Tapi mereka menyiapkan batu, kayu, dan yang orasi itu bukan orang Papua, itu justru orang Jawa dari LBH (Lembaga Bantuan Hukum). Jadi ke mana sekarang tindakan polisi, sudah melihat dengan jelas orasi itu bukan orang Papua, teriak-teriak membacakan petisi dan anarkis membawa batu, melempar batu dan memukuli kami semua pakai kayu, dan ada panah juga," ujarnya.

Menurutnya, anggota PGN juga terluka dalam bentrokan. Rencananya PGN akan melapor ke Polda Bali. 

Sementara itu, Kabag Ops Polresta Denpasar Kompol I Made Uder mengatakan, ada 80 personel dikerahkan.

"Mereka, saling lempar batu dan langsung kami bubarkan itu, langsung kami suruh bubar," ujar Kompol Uder.

Pemicu bentrokan karena saling ejek. Belum ada pihak yang diamankan akibat peristiwa ini.

“Saya tetap menjaga di tengah-tengah, saya sampai tiga kali kena batu," katanya.