JAKARTA - Para tersangka kasus teror penembakan di wilayah Tangerang Raya, Banten, mengaku selalu beraksi setiap akhir pekan. Teror penembakan sudah dilakukan selama dua bulan.
"Pola yang mereka lakukan setiap akhir pekan, malam Minggu di atas jam 10 malam," ujar Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Iman Setiawan kepada wartawan, Selasa, 11 Agustus.
Bahkan, setiap kali beraksi mereka bisa menembak dengan sasaran lebih dari satu orang. Aksi ini memang direncanakan para pelaku.
Iman mengatakan, para tersangka juga berbagi peran. Tersangka EV bertindak sebagai eksekutor. Kemudian, CLH dan CHA berperan sebagai sebagai pengemudi dan menunjuk target.
"Senjatanya yang digunakan ada peredamnya juga, kadang-kadang kalau situasi agak jauh menggunakan yang laras panjang. Ini dilakukan sejak Juni," kata Iman.
BACA JUGA:
Selain itu, target penembakan ditentukan secara acak. Mereka hanya menuju ke lokasi tertentu dengan mengendarai mobil dan langsung beraksi.
"Betul acak. Jadi sepanjang jalan raya yang ramai di sanalah menjadi sasaran para pelaku," lanjutnya.
Rentetan teror penembakan ini terjadi di kawasan Serpong sebanyak tiga kali, di Pagedangan dua kali, dan masing-masing satu kali di kawasan Cisauk dan Kelapa Gading, Kabupateng Tangerang.
Tiga orang pelaku teror ditangkap di rumah masing-masing pada Senin, 10 Agustus. Selain itu, beberapa pucuk senjata airsoft gun juga disita untuk dijadikan barang bukti.