JAKARTA - Rusia terus melakukan pengembangan vaksin hidung COVID-19, dengan izin uji klinis kedua yang sudah keluar dari kementerian terkait dan Presiden Vladimir Putin ingin mengikuti uji klinis vaksin ini.
Terbaru, vaksin nasal disebut memiliki efek samping yang minimal dan penggunaannya akan memungkinkan untuk memastikan perlindungan ekstra di saluran pernapasan atas, Wakil Direktur Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya Denis Logunov, mengatakan pada Hari Minggu.
"Ini (penggunaan vaksin hidung) nyaman untuk vaksinasi. Tidak menimbulkan rasa sakit, dengan efek samping minimum absolut. Selain itu, ini akan memungkinkan untuk mencapai tujuan utama, mengembangkan kekebalan sistemik setelah vaksinasi primer dan menciptakan penghalang tambahan di saluran pernapasan bagian atas setelah imunisasi intranasal tambahan," paparnya dalam pertemuan dengan Presiden Putin, mengutip TASS 22 November.
Menurut Logunov, penggunaan vaksin hidung akan dimulai segera setelah vaksin ini lulus uji klinis.
Pada Bulan Oktober, Pusat Gamaleya menerima izin kementerian kesehatan Rusia untuk fase kedua uji klinis bentuk hidung dari vaksin virus corona. Direktur Pusat Alexander Gintsburg mengatakan bahwa bentuk hidung akan menjadi tambahan pada vaksin biasa untuk memastikan penghalang ekstra terhadap infeksi.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia ingin mengambil bagian dalam tes vaksin virus corona hidung yang dikembangkan oleh Pusat Gamaleya Rusia.
"Dapatkah saya mengambil bagian dalam eksperimen ini?," tanya Presiden Putin kepada Logunov, setelah dia memberi tahu presiden tentang perkembangan baru Pusat tersebut.
"Tentu saja," jawab Logunov, menambahkan Presiden Putin harus menandatangani persetujuan tertulis untuk itu.
"Saya akan menandatanganinya. Oke. Saya akan menandatangani tanpa gagal. Kita bisa melakukannya hari ini," tandas Presiden Putin.
Presiden Putin juga memberi tahu Logunov, dia telah menerima vaksinasi dosis ketiga atau dosis penguat vaksin COVID-19 dengan menggunakan vaksin Sputnik Light dan merasa sehat.
Kendati demikian, Juru Bicara Kremlin menyebut Presiden Putin akan ambil bagian dalam uji klinis tersebut, setelah dokter memberikan persetujuan medis.
Presiden Vladimir Putin tidak terlibat dalam uji coba, karena dia menerima suntikan booster dengan Sputnik Light pada Hari Minggu kemarin, kata Peskov.
BACA JUGA:
"Sejauh ini Presiden hanya menyatakan kesiapan (untuk menguji vaksin hidung). Dia mendapat suntikan vaksin kedua baru-baru, jadi dia tidak akan bisa melakukan yang hidung," terang Peskov.
"Presiden Putin menyatakan kesiapannya untuk mengikuti proses uji coba vaksin hidung. Itu akan terjadi pada waktunya, setelah dokter menyimpulkan bahwa itu bisa dilakukan," yakinnya.
Presiden Putin merasa baik-baik saja setelah menerima suntikan booster, menjalani hari kerja pada Hari Senin. "Dia baru saja mengadakan rapat," tukas Peskov.
Untuk diketahui, Presiden Vladimir Putin menerima vaksinasi COVID-19 pada musim semi lalu, dengan dosis pertama diberikan pada 23 Maret, sementara dosis kedua diberikan pada 14 April dengan menggunakan vaksin Sputnik V.