Bagikan:

JAKARTA – Peningkatan kuantitas budidaya ikan air tawar di daerah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah perlu ditingkatkan. Salah satunya dengan cara mengoptimalkan fungsi dari Balai Benih Ikan (BBI). Pemkab Sigi meyakini dengan cara tersebut perekonomian masyarakat setempat bisa terstimulasi.

Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Andi Aco di Sigi, sektor perikanan menjadi satu sektor potensial yang pengembangannya dapat berdampak langsung terhadap ekonomi daerah dan masyarakat.

Kata Andi, Sigi telah memiliki beberapa BBI di beberapa wilayah, meliputi Kecamatan Dolo, Kecamatan Sigi Biromaru, Kecamatan Lindu, Pipikoro dan Dolo Selatan.

Andi menekankan bahwa masyarakat dan pemerintah harus bisa mengoptimalkan BBI di beberapa wilayah karena bagian dari aset Sigi, yang diberikan oleh Pemkab Donggala.

"Ini sangat potensial untuk dikembangkan dan Sigi bisa menjadi penyuplai kebutuhan ikan air tawar bagi masyarakat di Sulteng," jelas Andi mengutip Antara, Sabtu 20 November.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Andi Aco/ Foto: Antara

Upaya memaksimalkan fungsi BBI, Dinas Perikanan setempat memiliki tantangan, antara lain minimnya ketersediaan air, serta infrastruktur yang terdampak gempa pada 28 September 2018.

Contohnya BBI Kotarindau di Kecamatan Dolo. Luas lahan BBI tersebut 32 hektare, di dalamnya terdapat 32 petak kolam yang ukurannya bervariasi. Namun, dari 32 kolam tersebut, hanya lima petak kolam yang terdiri dari kolam besar berukuran 30 X 25 meter sebanyak dua kolam, dan kolam kecil berukuran 15 X 15 meter sebanyak tiga kolam, yang dapat difungsikan kembali pascagempa 2018.

"Kolam tersebut mulai difungsikan kembali untuk budidaya perikanan ikan air tawar pada tahun 2020," ujarnya lagi.

Kedati demikian, Andi mengetahui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan telah mengajukan permohonan ke pemerintah setempat untuk dilakukan pembenahan dan peningkatan kualitas infrastruktur penunjang. Termasuk ketersediaan air.

"Sudah kami usulkan, akan tetapi hal ini bergantung pada kemampuan anggaran daerah. Karena kami tau bahwa daerah ini memiliki keterbatasan APBD," sebutnya.

Menurut Andi, agar tidak membebani APBD, pihaknya akan menggandeng investor atau pemodal untuk berinvestasi pada sektor perikanan. Selain itu, pihaknya juga akan melibatkan pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) dalam optimalisasi fungsi BBI di wilayah Sigi.

Hal itu sejalan dengan arahan Bupati Sigi Mohamad Irwan agar dalam pengembangan perikanan melibatkan investor.

"Kita butuh investor, kita butuh pemodal untuk mengoptimalkan pengembangan sektor-sektor potensil seperti perikanan," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan.

Penguatan terhadap sektor perikanan, kata Mohamad Irwan, menjadi satu prioritas yang harus terus ditingkatkan untuk membangun ekonomi daerah dan masyarakat.

"Pembangunan daerah harus dilaksanakan dengan konsep pentahelix yang didalamnya melibatkan multipihak meliputi pemerintah, swasta dan seterusnya," ujarnya.