Bagikan:

JAKARTA - Maskapai penerbangan Hong Kong Cathay Pacific Airways mengatakan telah memecat tiga pilot kargo yang terinfeksi COVID-19 saat singgah di Frankfurt, Jerman karena dugaan 'pelanggaran serius' aturan kru saat berada di luar negeri.

"Orang-orang yang bersangkutan tidak lagi dipekerjakan oleh Cathay Pacific," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Hari Kamis, mengutip CNA 19 November.

South China Morning Post, yang pertama kali melaporkan penembakan itu, mengutip sebuah sumber yang mengatakan, pilot dicurigai meninggalkan kamar hotel mereka di Jerman.

Penemuan infeksi menyebabkan lebih dari 150 karyawan Cathay Pacific lainnya, termasuk pilot dan pramugari, serta banyak anggota rumah tangga dan kontak masyarakat dikirim ke fasilitas karantina pemerintah selama tiga minggu.

"Sebagai hasil dari temuan ini, kami telah meminta pemerintah untuk meninjau kembali keputusan untuk menempatkan kelompok tertentu ke dalam karantina pemerintah," sebut Cathay.

Hong Kong telah mencatat hampir tidak ada kasus virus corona lokal dalam beberapa bulan terakhir, tetapi pihak berwenang di pusat keuangan global telah memperketat aturan karantina.

Selain itu, Hong Kong mengikuti jejak Beijing dalam mempertahankan pembatasan perjalanan yang ketat, berbeda dengan tren global untuk membuka diri dan hidup dengan virus corona.

Pemerintah kota berharap aturan yang lebih ketat akan meyakinkan China, sumber utama pertumbuhan ekonominya, untuk secara bertahap membuka perbatasannya dengan Hong Kong.

Setelah kasus percontohan dilaporkan minggu lalu, Cathay Pacific mengatakan akan meningkatkan pemeriksaan kepatuhan di bandara luar negeri, untuk memastikan protokol kesehatan dan keselamatan diikuti secara ketat selama transit.

Untuk diketahui, semua kru Cathay Pacific telah menerima vaksin COVID-19 dan maskapai mengatakan akan menerapkan pemberian dosis booster juga.

Aturan ketat Hong Kong, yang mencakup karantina hotel hingga tiga minggu untuk kedatangan, telah menyebabkan penurunan permintaan perjalanan.

Untuk diketahui, Cathay Pacific minggu ini mengatakan, mereka beroperasi pada Oktober hanya dengan 10 persen dari kapasitas penumpang pra-pandemi, mencatat penurunan 97,2 persen dalam jumlah penumpang dari 2019.

Namun, permintaan kargo jauh lebih kuat dan maskapai mencapai hampir titik impas tunai operasi untuk periode Juli hingga Oktober.