Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan layanan kereta Jepang East Japan Railway Co. mengundang media untuk mengamati uji coba kereta peluru shinkansen yang dioperasikan secara otonom di Prefektur Niigata pada Rabu lalu, seiring rncana memperkenalkan kereta tanpa pengemudi di masa depan.

Selama tes yang dilakukan pada dini hari tersebut, kereta peluru 12 gerbong itu berjalan tanpa intervensi manual, setelah pengemudi mengubahnya ke mode otomatis. Kereta seri E7 dikemudikan dari jarak jauh, yakni dari pusat kendali.

Itu adalah tes pertama di Jepang dari operasi otonom kereta peluru yang sudah tersedia dalam layanan komersial.

Sementara tujuan akhirnya adalah kereta tanpa pengemudi, beberapa pengemudi dan anggota staf lainnya berada di atas kereta selama tes Hari Rabu untuk menanggapi situasi darurat apa pun.

Setelah berjalan sekitar 5 kilometer dari Stasiun Niigata dan mendekati target kecepatan tertinggi 110 km per jam, kereta berhenti di depo kereta shinkansen Niigata. Itu meleset dari titik perhentian yang dimaksudkan sebesar 8 sentimeter, tetapi ini masih dalam batas yang diizinkan yaitu 50 cm.

Mengutip Kyodo News 17 November, seorang pejabat JR East mengatakan teknik penghentian kereta otonom 'hampir sama' dengan operasi oleh seorang pengemudi, menambahkan perusahaan berharap untuk memperbaikinya lebih lanjut.

Pihak perusahaan kereta telah melakukan uji coba shinkansen otonom untuk pemeriksaan teknis sejak 29 Oktober. Perusahaan juga telah menguji membawa kereta ke pemberhentian darurat.

Dikatakan, bagaimanapun, bahwa mereka belum memutuskan kapan akan sepenuhnya memperkenalkan sistem mengemudi otonom pada jaringan kereta peluru shinkansen.

Untuk operasi tanpa pengemudi, perlu juga memantau rel dan di dalam kereta dari jarak jauh. Oleh karena itu, JR East juga menguji penggunaan layanan komunikasi lokal berkecepatan tinggi 5G untuk mengirim rekaman video berkualitas tinggi dari kereta ke pusat kendali secara real time.

Selain itu, operator telah melakukan tes mengemudi otonom serupa di keretanya di jalur lingkar Yamanote yang sibuk di Tokyo, serta apa yang disebut prototipe kereta shinkansen baru "Alfa-X".

Diketahui, perusahaan kereta api besar lainnya yang melakukan tes untuk mengemudi secara otonom adalah West Japan Railway Co., dan Kyushu Railway Co., yang masing-masing telah mengadakan tes di Osaka Loop Line dan layanan lokal Kashii Line.

Di Jepang, sistem operasi kereta api otomatis telah diperkenalkan pada beberapa layanan monorel, yang tidak memiliki jalur atau perlintasan di permukaan tanah.