JAKARTA - Panglima TNI yang lama Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan kepada perwira tinggi (Pati) TNI untuk menempatkan TNI sebagai perekat kemajemukan dalam menjaga persatuan bangsa.
"Jaga dan tempatkan TNI sebagai perekat kemajemukan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," kata Marsekal Hadi saat mengadakan acara exit briefing dengan para Perwira Tinggi TNI baik secara tatap muka maupun virtual, di Aula Mako Akademi TNI, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur dikutip Antara dari siaran pers, Rabu, 17 November.
Marsekal TNI Hadi juga berpesan kepada para Pati TNI untuk melanjutkan pengabdian terbaik kepada TNI bangsa dan negara.
"Tetaplah berpegang teguh kepada Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI," kata Marsekal Hadi.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto akan menyerahkan Panji TNI kepada Panglima TNI yang baru Jenderal TNI Andika Perkasa.
Dengan dilantiknya Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, maka secara "de jure" hari ini Panglima TNI adalah Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Dengan demikian besok saya akan menyerahkan secara tradisi Panji TNI kepada Panglima TNI yang baru Jenderal TNI Andika Perkasa," kata Marsekal Hadi.
BACA JUGA:
Kegiatan exit briefing ini adalah tradisi yang harus dipegang teguh karena untuk menjaga hubungan erat antara senior dan junior, sebagai tradisi yang sangat bagus di tubuh TNI.
Menurutnya, jabatan Panglima TNI adalah jabatan yang bersifat strategis. Oleh karena itu, untuk menentukan Panglima TNI yang baru adalah berdasarkan dari pengajuan presiden dan atas persetujuan DPR RI.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran TNI mulai dari Perwira sampai dengan Tamtama dan PNS TNI atas dedikasi, loyalitas yang diberikan selama menjabat dalam kurun waktu 3 tahun 11 bulan.
"Saya pamit undur diri dari dinas keprajuritan, namun kita tetap menjadi satu bagian dan semangat kita untuk tetap menjaga tetap utuhnya NKRI," kata mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ini.