JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons soal banjir Sintang Kalimantan Barat (Kalbar). Memang Jokowi tak merespons langsung cuitan Fadli Zon yang belakangan riuh setelah ‘disemprit’ Gerindra, tapi presiden bicara penyebab banjir yang bertahan hingga berminggu-minggu.
“Itu karena kerusakan catchment area (daerah tangkapan air, red), daerah tangkapan hujan yang sudah berpuluh-puluh tahun. Ya itu yang harus kita hentikan karena memang masalah utamanya ada di situ,” kata Jokowi, Selasa, 16 November.
“Kapuas meluber karena daerah tangkapan hujannya rusak. itu yang nanti kita perbaiki. nanti akan mulai mungkin tahun depan kita bangun persemaian, kemudian ada penghijauan kembali di daerah-daerah hulu, di daerah-daerah tangkapan hujan, di catchment area, kita perbaiki karena memang kerusakannya ada di situ. Kedua, memang ada hujan yang lebih ekstrem dari biasanya,” papar Jokowi.
Sebelumnya, sindiran Fadli Zon kepada Presiden Joko Widodo soal banjir di Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) berujung teguran. Teguran tersebut bahkan langsung dari Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Hal itu berawal dari cuitan Fadli Zon yang mengomentari Jokowi usai menjajal langsung Sirkuit Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, NTB.
Ketua BKSAP DPR itu memberi apresiasi, sekaligus menyindir Jokowi soal banjir Sintang. Diketahui, banjir yang menerjang Sintang memang terjadi lebih dari dua pekan. Banjir Sintang belum surut dan menyebabkan ribuan rumah warga terendam.
"Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika. Tinggal kapan ke Sintang, sudah 3 minggu banjir belum surut," tulis Fadli di akun Twitter pribadinya, @fadlizon, seperti dilihat, Sabtu, 13 November.
Walhasil, sindiran Fadli Zon sampai membuat Ketua Umum Prabowo Subianto turun tangan. Prabowo menegur Fadli Zon tidak secara langsung, melainkan melalui Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani.
BACA JUGA:
Gerindra Bicara
Wakil Ketua Dewan Pembina sekaligus juru bicara Partai Gerindra, Habiburrokhman, menjelaskan soal teguran Ketua Umum Prabowo Subianto terhadap Fadli Zon usai menyindir Presiden Joko Widodo. Dia menuturkan, teguran hanya bersifat lisan.
"Saya pikir itu sudah menjadi tradisi kami ya. Kalau kita ada yang salah, ya saling mengingatkan dan yang diingatkan pun nggak baper lah. Pasti menerimanya dengan lapang dada," ujar Habiburrokhman di Gedung DPR, Senin, 15 November.
"Garis besarnya saja ya, saya gak diinformasikan kalimat per kalimat. Tapi intinya kita tidak ingin pernyataan yang menimbulkan ketidaknyamanan dari rekan-rekan," tambahnya.
Lantas, apakah Fadli Zon atau kader Gerindra lain tidak boleh mengeluarkan statement berseberangan dengan Jokowi maupun koalisi? Apalagi sejarah mencatat kalau Fadli punya rekam jejak panjang kerap mengkritik pemerintah.
"Justru itu kami diingatkan. Kami secara umum namanya di parlemen mengawasi pemerintahan, boleh saja semua. Kita bisa lihat di dinamika rapat-rapat di komisi kerap mengkritisi berbagai kebijakan. Tapi pernyataan tersebut, hendaknya dibungkus dengan kalimat yang pas, tidak menyudutkan pihak-pihak lain apalagi personal," jelas Habiburrokhman.
Dia pun mengingatkan, kritik dan sindiran Fadli berasal dari pribadi bukan fraksi maupun partai.
"Kami sampaikan itu tidak cermintakn fraksi atau komisi. Itu sudah kami luruskan," katanya.