Polisi Bantah Ada Ormas Lakukan Sweeping di Kembangan untuk Balas Dendam Kematian Anggotanya
Layar tangkap video aksi sweeping ormas di Kembangan Jakbar/ Instagram @ciledug24jam

Bagikan:

JAKARTA - Kapolsek Kembangan Kompol Khoiri membantah bahwa di wilayah Kembangan tidak ada sweeping yang dilakukan ormas FBR kepada ormas lainnya.

"Tidak ada isu - isu itu, hanya isu saja," kata Kompol Khoiri saat dihubungi VOI, Selasa 16 November.

Sementara dari rekaman video amatir yang direkam salah satu pengendara dari sekelompok orang tengah sweeping viral di media sosial Instagram dengan akun ciledug24jam.

Dalam video itu tertulis narasi, "Beredar video diduga aksi sweeping oleh salah satu ormas buntut reaksi dari penyerangan hingga tewasnya salah seorang anggota ormas di Joglo, Kembangan.” video tersebut diunggah pada 15 November, dini hari.

Dari rekaman video itu terekam suara dari salah satu pengendara motor.

"Saudara-saudara nyawa bayar nyawa, saudara kita hilang satu almarhum. Dapet engga dapet muter terus," ucapnya dalam rekaman video.

Menanggapi beredarnya video amatir itu, Kompol Khoiri memastikan bahwa di wilayahnya tidak ada sweeping yang dilakukan ormas tertentu. Menurutnya, video sweeping ormas yang beredar di media sosial itu bukan di wilayah Kembangan.

"Engga ada isu itu. Aman, engga ada, kita muter sama anggota dan ormas keliling bareng sampai pagi," ujarnya.

Kapolsek juga menyebutkan, bahwa video sweeping yang beredar bisa dikatakan hoaks.

"Tidak ada (sweeping). Hoaks itu (video) engga ada sama sekali di Kembangan. Engga ada sweeping itu," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Kapolsek Kembangan Kompol Khoiri membenarkan adanya anggota organisasi masyarakat (ormas) FBR tewas dianiaya menggunakan senjata tajam di gardu daerah Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Korban berinisial DR (27) anggota salah satu ormas FBR.

"Iya, ada korban anggota ormas (meninggal) dengan luka bacok," kata Kompol Khoiri saat dihubungi VOI, Senin 15 November.

Hingga kini, Unit Reskrim Polsek Kembangan masih terus melakukan penyelidikan terhadap para pelaku pembacokan, apakah dari ormas atau kelompok lainnya.