5 Kasus yang Penanganannya Jadi Atensi Kapolri termasuk Kebakaran Restoran Karma Beach Bali
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo/DOK Humas Polri

Bagikan:

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan atensi kepada jajarannya untuk menyelesaikan lima kasus yang terjadi di beberapa wilayah. Kasus itu mulai dari pencurian hingga kecelakaan di laut.

"Dari beberapa kasus tersebut ada beberapa kasus yang menjadi atensi pimpinan Polri kepada Polda jajaran," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Senin, 15 November.

Untuk kasus pertama yang menjadi atensi terkait dengan aksi pencurian dengan kekerasan (curas). Pencurian itu terjadi di Jalan Masjid Lama Lereng, Basah, Kota Palembang, pada 14 November.

"Terjadi curas dengan korban atas nama KA, 17 tahun, di mana yang bersangkutan sedang mengendarai motor, tiba-tiba dihadang oleh pelaku kemudian diancam dengan sajam, kemudian pengambil paksa motor kemudian HP dan uang milik korban," kata Ramadhan.

Selanjutnya, kasus kedua dan ketiga terkait dengan narkotika. Kedua kasus itu ditangani Polda Kalsel dan Kaltim.

"Polda Kalimantan Selatan. Kasus narkoba. Kejadian di hari Sabtu, 13 November 2021, pukul 15 di daerah Banjarmasin telah ditangkap pelaku atas nama MS usia 40 tahun dengan barang bukti sabu sebanyak 198,13 gram," ungkap Ramadhan.

"Kemudian yang ketiga Polda Kaltim juga masalah narkoba kejadian di hari Sabtu tanggal 13 November di Kecamatan Babulu, ditangkap dua orang atas nama H dan F dengan barang bukti sabu juga sebanyak 27,10 gram," sambungnya.

Kasus keempat yang menjadi atensi Kapolri yaitu kebakaran restoran Karma Beach Bali. Dari hasil penyelidikan sementara, kebakaran yang terjadi pada 13 November disebabkan korsleting listrik.

"Akibat kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Sedangkan kerugian materil diperkirakan Rp20 miliar," kata Ramadhan.

Terakhir, kasus kecelakaan di perairan Sulawesi Tengah. Di mana, KM Resky GT9 yang membawa 17 orang penumpang tenggelam saat berangkat dari perairan Palau menuju perairan Pulau Bak pada 13 November.

"Cuaca berubah menjadi gelombang besar disertai dengan angin timur laut dan menghantam kapal dari arah samping sehingga mengakibatkan kapal tenggelam. Seluruh penumpang berhasil diselamatkan dan tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut," ujar Ramadhan