Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi akan memberikan sebuah plakat menandai dimulainya pembangunan kuil Hindu di Kota Ayodhya. Kuil tersebut dibangun di atas tanah masjid yang dihancurkan tiga dekade lalu. Saat penghancuran, kerusahan mematikan terjadi hampir di seluruh negeri.

Melansir Reuters, Rabu 5 Agustus, acara ini memenuhi janji lama PM Modi dan partai nasionalis Hindu-nya. Selain itu, momen ini juga menandai satu tahun janji pemerintah, untuk mengakhiri hak istimewa untuk satu-satunya negara bagian di India yang berpenduduk mayoritas Muslim, Jammu dan Kashmir.

Pembangunan kuil disetujui pengadilan tertinggi pada November 2019. Keputusan tersebut menyatakan kuil dapat dibangun sementara pembangunan masjid akan disediakan di tempat lain. Keputusan tersebut mengakhiri sengketa hukum yang berkepanjangan.

Diketahui terdapat dua Muslim terkemuka yang mengalami kerusuhan mengatakan bahwa mereka akan menghadiri upacara pembangunan tersebut. Meski demikian, sebuah badan non-pemerintah Muslim yang berpengaruh mengatakan Masjid Babri yang telah dihancurkan akan selalu ada dan hanya ada satu.  

"Perampasan tanah dengan penilaian yang tidak adil, menindas, memalukan dan menenangkan mayoritas tidak dapat mengubah statusnya," kata Dewan Hukum Pribadi Muslim Seluruh India lewat akun Twitter. “Tidak perlu patah hati. Situasi ini tidak bertahan selamanya." 

Bagi banyak kalangan Hindu, pembangunan kuil di Ayodhya akan menjadi momen kebanggaan. Setiap perayaan Diwali, umat Hindu di seluruh dunia merayakan kembalinya Dewa Rama ke Ayodhya sebagai kemenangan kebaikan atas kejahatan. 

Hal sebaliknya dirasakan umat Islam India. Kesedihan mereka abadi karena tempat ibadah yang dulu berdiri di sana lenyap. Perasaan sedih juga bercampur dengan kepasrahan.

Membuka luka lama

Pemimpin politik Muslim Asaduddin Owaisi mengkritik PM Modi karena menghadiri acara keagamaan itu. Kehadiran Modi sama saja dengan melanggar sumpah yang diambilnya terhadap konstitusi sekuler India dan dianggap membuka luka lama.

“Ini adalah hari yang kami tunggu dengan sabar. Ayah dan kakek saya telah memimpikan kuil ini. Ini akan menjadi monumen penting di India dan saya harap itu akan membawa jutaan wisatawan ke kota,” kata Anil Awasthi, seorang sopir taksi di Ayodhya.

Banyak orang Hindu percaya bahwa Dewa Rama lahir di tempat yang tepat di mana Masjid Babri dibangun pada abad ke-16 oleh penguasa Muslim Mughal. Pada 1992, masjid tersebut dihancurkan oleh kelompok Hindu, yang memicu kerusuhan yang menewaskan sekitar 2.000 orang, kebanyakan dari kalangan Muslim.

Bunga-bunga kuning menghiasi area yang baru saja disucikan di sekitar sebuah kuil di tepi Sungai Sarayu di mana PM Modi akan berdoa sebelum menuju ke lokasi konstruksi. Ini adalah kunjungan pertamanya sejak menjadi PM India pada 2014.

Sejumlah pejabat keamanan mengamankan Kota Ayodhya. Ribuan orang yang hadir, hanya sedikit yang menggunakan masker. Padahal sebelumnya langkah-langkah jaga jarak sosial diberlakukan dan memungkinkan hanya dihadiri sekitar 200 orang berkumpul di lokasi utama.

Alunan doa bergema di seluruh kota, yang terletak sekitar 687 km tenggara New Delhi. Para bhakta dan biksu memadati banyak kuil kuno dalam perayaan pembangunan tersebut.

Penyelenggara acara mengumpulkan tanah di lebih dari 2.000 tempat suci dan air dari lebih dari 100 sungai. Material itu digunakan untuk berdoa pada awal pekerjaan pembangunan. Sementara seorang penyembah Ram dari negara bagian Tamil Nadu selatan telah menyumbangkan dua batu bata yang terbuat dari logam mulia.