Polisi Gagalkan Jual-Beli Narkoba di Kolong Jembatan Sei Alalak yang Diresmikan Jokowi 21 Oktober Lalu
FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Polresta Banjarmasin, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) menggagalkan transaksi narkoba di bawah Jembatan Sei Alalak. Jembatan ini pada 21 Oktober 2021 lalu baru saja diresmikan Presiden Jokowi.

"Tersangka MS (40) tertangkap tangan menyimpan satu paket sabu-sabu seberat 2,38 gram yang rencananya dijual kepada pembeli pada Kamis (11/11)," kata Kasat Resnarkoba Polresta Banjarmasin Kompol Mars Suryo Kartiko, Senin 15 November dikutip dari Antara.

Polisi kemudian melakukan pengembangan dengan cara penggeledahan di rumah tersangka, di Jalan Alalak Utara, Kota Banjarmasin. Ditemukan lagi 14 paket sabu-sabu dengan berat 195,75 gram.

Polisi dari tangan pria itu menyita total barang bukti 15 paket sabu-sabu dengan berat 198,13 gram.

Atas barang bukti tersebut, penyidik menjerat tersangka Pasal 112 dan atau 114 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana paling singkat 4 tahun dan maksimal hukuman mati.

Mars Suryo memastikan kasus peredaran narkoba tersebut masih dikembangkan untuk mengungkap jaringan bandar yang mengendalikan tersangka.

Terkait kawasan Jembatan Sei Alalak penghubung Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala yang dijadikan lokasi transaksi, dia mengimbau masyarakat turut melakukan pengawasan di lingkungan setempat jika ada gerak-gerik mencurigakan untuk segera memberikan informasi ke polisi.

"Kami berterima kasih atas peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba karena polisi tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan semua pihak," ujar Mars Suryo.

Jembatan Sei Alalak telah dinanti oleh masyarakat Kalimantan Selatan karena fungsinya yang sangat strategis. Jembatan Sei Alalak memiliki fungsi yang sangat penting sebagai sebagai jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan di Kalimantan Tengah.

Jembatan Sei Alalak yang memiliki panjang 850 meter dan lebar 20 meter ini dibangun dengan dana Rp278 miliar. Jembatan dengan jenis cable stayed tersebut juga dibangun dengan menggunakan teknologi tinggi.