Menteri PUPR Basuki Hadimuljono: Maret 2021, Jembatan Sei Alalak Banjarmasin Kelar Dibangun
Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut bahwa pembangunan Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan saat ini telah mencapai 77 persen.

"Diharapkan, jembatan sepanjang 850 meter ini selesai bulan maret 2021 mendatang," kata Basuki dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu 26 Desember.

Jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun dan menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Menurut Basuki, keberadaan jalan nasional dan jembatan diharapkan dapat mendukung kegiatan ekonomi kawasan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Keberadaan Jalan Lintas Kalimantan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan di sekitarnya di mana jalan tersebut melewati area perkebunan seperti sawit, karet dan pertambangan. Jadi akan mempercepat transportasi logistik," ucap dia.

Basuki menuturkan, bentang utama jembatan Sei Alalak dirancang dengan menggunakan cable-stayed dan struktur jembatan lengkung dan pertama di Indonesia.

Pembangunan Jembatan Sei Alalak didesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton, lebih kuat dari struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari 8 ton.

"Selain itu, juga telah diperhitungkan kekuatan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa, dan masa layanan hingga 100 tahun," ungkap Basuki.

Pekerjaan Jembatan Sei Alalak mengunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2018-2021 senilai Rp278 miliar dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji, KSO dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears).

Selama pekerjaan Jembatan Sei Alalak, arus lalu lintas dialihkan ke Jembatan Kayu Tangi 2 dan seiring dengan diselesaikannya  pembangunan Jembatan Sei Alalak tersebut, rencanakan juga akan dilakukan penghapusan (demolisi) Jembatan Kayu Tangi 1.

"Penggantian jembatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jaringan jalan di Provinsi Kalimantan Selatan yang berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.