Pusat Sempat Disinggung di Debat Pilkada Medan, Kementerian PUPR Segera Rehabilitasi Sungai Belawan
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi banjir di Desa Tanjung Selamat, Deli Serdang (ANTARA)

Bagikan:

MEDAN - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera merehabilitasi Sungai Belawan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menyusul banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Kita akan bikin 'ground sill' (bangunan melintang sungai) di hilir. Itu meninggikan dasar sungai supaya arusnya tidak terlalu deras sehingga tidak menghantam kiri dan kanan tebing," kata Menteri PUPR Mochamad Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi banjir di Desa Tanjung Selamat, Deli Serdang dikutip Antara, Senin, 7 Desember.

Basuki mengatakan akan segera melakukan pemadatan tanggul yang ada di bantaran sungai.

 "Tebing ini juga tidak dibuat secara proper, karena kelihatan tidak ada pemadatan. Nanti akan kita padatkan dan sungainya kita perbaiki," ungkapnya.

Dia menjanjikan akan menyelesaikan perbaikan tersebut dalam waktu tiga minggu. 

"Mudah-mudahan tiga minggu selesai karena Masih ada kemungkinan hujan yang lebih besar lagi yang akan datang menurut BMKG," jelasnya.

Sebelumnya, banjir yang merendam ratusan rumah di Perumahan De Flamboyan, Desa Tanjung Selamat sejak Jumat, 4 November dini hari mengakibatkan enam orang meninggal dunia. 

Banjir terjadi karena jebolnya tanggul Sungai Belawan yang tak mampu menampung debit air sungai sehingga air meluap dan menggenangi rumah warga.

Urusan banjir Medan sempat disinggung di debat Pilkada Medan. Saat itu, dua pasangan calon Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dan Bobby Nasution-Aulia Rachman berbicara soal banjir dan koordinasi ke wilayah kabupaten sekitar Medan.

Banjir menjadi topik debat terkait pertanyaan panelis mengenai strategis terkait optimalisasi kawasan metropolitan Mebidangro (Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo). 

“Seperti yang kami sampaikan presiden, gubernur, wali kota adalah jabatan politis. Ketika terjadi banjir besar di Sumut yang meliputi beberapa kabupaten, kota dan apabila dikatakan kegagalan, ini bukan kegagalan kota Medan. Tetapi kegagalan kolaborasi pusat dengan provinsi, dan kolaborasi provinsi dengan kota Medan,” kata Salman.

“Oleh sebab itu yang terjadi kita masing-masing punya wilayah kerja, kota Medan punya wilayah kerja begitu juga dengan sungai BWS (balai wilayah sungai) di bawah langsung pemerintah pusat,” papar Salman.