Demam Berdarah Mengintai di Musim Hujan, Dinkes Kulon Progo DIY Hidupkan Lagi Jumantik
Sekretaris Dinas Kesehatan Kulon Progo Baning Rahayujati. (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaktifkan kembali program juru pemantau jentik atau jumantik di setiap rukun tetangga.

Program jumantik ini diharapkan mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang muncul di musim hujan.

"Peran aktif masyarakat diharapkan dalam program jumantik dengan peduli lingkungan sekitar dengan memberantas sarang nyamuk (PSN). Jangan sampai ada sampah yang bisa untuk berkembang biak nyamuk," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, dilansir dari Antara, Jumat, 12 November.

Baning mengatakan, program jumantik dan PSN yang dilakukan secara sinergi akan menurunkan potensi penyebaran DBD. Pun untuk masyarakat yang terkena DBD diharapkan segera melapor ke pusat kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut. 

"Pencegahan dan pemberantasan DBD menjadi tanggung jawab semua pihak," terang dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo, Rina Nuryati menambahkan, data dari dinas kesehatan, temuan penyakit Leptospirosis dan DBD di Kulonprogo terbilang cukup tinggi. Pada 2020, ada kasus DBD mencapai 1.178 dan leptospirosis 34 kasus.

Sedangkan per November tahun ini, Dinkes Kulon Progo mencatat temuan kasus DBD 685 kasus dan leptospirosis 10 kasus. Meski ada penurunan, Rina mengimbau masyarakat selalu waspada.

"Potensi penularan kedua penyakit itu meningkat seiring tingginya curah hujan. Masyarakat harus melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, rutin melakukan PSN dan menjaga stamina tubuh agar tidak mudah sakit," jelas Rina. 

Rina mengatakan kecamatan dengan tingkat kasus DBD tinggi yakni Wates, Nanggulan dan Pengasih. Sedangkan leptospirosis atau penyakit yang disebarkan oleh tikus tersebar di beberapa wilayah. 

Mulai dari Kecamatan Kokap, Pengasih, Panjatan, Lendah, Wates, Girimulyo dan Nanggulan.

"DBD dan leptospirosis yang menjadi perhatian kami. Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.