Ternyata Insektisida Tidak Efektif Berantas DBD, Warga Diminta Rajin Bersih-bersih
Ilustrasi Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) meminta warga di daerahnya untuk rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) karena hal itu salah satu solusi ampuh untuk mengantisipasi demam berdarah dengue (DBD).

"Yang efektif adalah PSN yang menghajar tempat siklus nyamuk, biasanya terjadi di daerah perbatasan. Karena itu warga hendaknya rajin lakukan itu," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Ali Murthadho mengutip Antara, Selasa 4 Oktober.

Ali menambahkan penyakit DBD tidak bisa dihilangkan, namun jentik-jentik nyamuk bisa dimusnahkan. Maka dari itu, menurut dia, para juru pemantau jentik (jumantik) menjadi ujung tombak untuk memastikan penurunan penyakit DBD yang menyerang wilayah.

"Jadi, pemerintah memastikan jumantik mandiri benar-benar bekerja. Kan tiap rukun tetangga (RT) ada jumantik mandiri dan kita selalu mengingatkan," katanya.

Selain itu, Ali menuturkan penyemprotan asap dengan menyemburkan racun pembunuh nyamuk dewasa atau biasa disebut insektisida belum efektif memusnahkan jentik nyamuk lantaran pengasapan hanya bekerja membunuh nyamuk dewasa.

"Sedangkan untuk larva, telur, ataupun jentik nyamuk belum bisa dimusnahkan melalui upaya itu," kata dia.

"Untuk itu masyarakat diimbau untuk melakukan PSN di lingkungan sekitar mereka dengan menerapkan 3M Plus yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang," katanya.

Sebelumnya, data Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan menyebutkan, kasus DBD di wilayah tersebut sebanyak 757 sejak Januari hingga Juni 2022.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengingatkan masyarakat bahwa DBD tidak hanya menyerang usia anak-anak namun juga usia dewasa, terutama pada musim hujan.

“Harapannya, masyarakat dengan musim penghujan ini mewaspadai demam berdarah yang mengintai kita. DBD tidak hanya pada anak anak, orang dewasa juga ya dan kalau tidak cepat diobati bisa berbahaya dan menimbulkan kematian juga,” katanya dalam acara Siaran Sehat yang disiarkan secara daring, Senin, 3 Oktober.