Kasus DBD di Tangsel Meningkat, Warga Diminta Lakukan Ini
Ilustrasi Pixabay

Bagikan:

TANGSEL – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tangerang Selatan meningkat. Hasil himpun data VOI, catatan di tahun 2021 mencapai 437 kasus. Dan hingga November 2022, terjadi peningkatan menjadi 695 kasus.

Sebagaimana disampaikan Wali Kota Tangerang Benyamin Davnie, belum satu tahun peningkatan kasus demam berdarah mencapai 1,5 persen.

“Dari Januari hingga 20 November kemarin, penderita DBD sebanyak 695. Jadi belum satu tahun jumlahnya sudah 1,5 kali lipat.” kata Benyamin Davnie di Tangsel belum lama ini.

Untuk menekan jumlah angka tersebut ia meminta para pemantau jentik-jentik mandiri di rumah-rumah perlu digalakan.

Sementara itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengajak masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Kepala Dinkes Tangsel, dr Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, bahwa pihaknya terus menggalakan pemantauan jentik-jentik melalui program Jumantik. Dan tak hanya itu, dr Allin juga meminta kepada masyarakat terus mengingat 3M Plus lantaran saat ini curah hujan yang cukup tinggi di Kota Tangsel.

Kepala Dinkes Tangsel, dr. Allin Hendalin Mahdaniar

"Tetap harus kita waspadai apalagi curah hujan sedang tinggi. Jangan sampai tempat-tempat penampungan menjadi sarang nyamuk. Ingat 3M (menguras menutup, mendaur ulang serta menghindari gigitan nyamuk),” ucap dr Allin dalam keterangan tertulis, Rabu, 7 Desember.

Menurut dr Allin, sinergitas antara masyarakat dengan Dinkes setempat demi memberantas nyamuk Aedes Aegypti, harus terjalin. Oleh karena itu, ia kerap mengingatkan masyarakat agar mandiri dalam menjaga lingkungan dan memantau sumber jentik.

"Jangan hanya mengandalkan kader Jumantik. Pokoknya program kita gencarkan. Karena memang pada dasarnya harus ada itu. Kader Jumantik juga terus melakukan pemeriksaan-pemeriksaan di rumah warga. Sekarang ini semua tidak bisa tergantung pada kader. Setiap keluarga harus ada satu pemantau jentik, harus memberdayakan dalam 1 keluarga,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Tangsel, dr. Adhy Purnawan menambahkan, peralihan cuaca dari panas ke hujan kerap dibarengi dengan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan penyakit DBD.

Salah satu pencegahannya, kata Adhy, dengan mengatur Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat diharapkan bisa menekan penyebaran nyamuk pembawa virus DBD tersebut.

“PHBS di rumah, semua warga harus jadi kader jumantik masing-masing di rumahnya agar terhindar dari DBD,” pungkasnya.