BENGKULU - Angka penyakit stunting (anak kerdil) tertinggi di Provinsi Bengkulu ada di Kabupaten Mukomuko.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan, jumlah stunting di Mukomuko menyentuh 10,38 persen. Sedangkan di Provinsi Bengkulu mencapai 6,12 persen.
"Provinsi Bengkulu berada di bawah angka nasional (stunting)," kata Herwan di Bengkulu, dilansir dari Antara, Kamis, 12 November.
Herwan mengatakan, untuk Kabupaten Bengkulu Utara angka stunting menyentuh 8,81 persen dan Kabupaten Kepahiang 7,96 persen.
Selanjutnya, Kabupaten Bengkulu Tengah sekitar 7,57 persen, Kabupaten Kaur 6,62 persen, Kabupaten Rejang Lebong 6,15 persen, Kabupaten Seluma 4,81 persen, Kabupaten Bengkulu Selatan 2,22 persen dan terendah di Kota Bengkulu yaitu 1,14 persen.
BACA JUGA:
Bappenas Indonesia telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Menteri PPN/Bappenas Nomor 10 Tahun 2021 tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/Kota Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi 2022.
Dengan melakukan program percepatan penurunan stunting di 10 Kabupaten Kota dan yang telah menjalankan program nasional tersebut yaitu Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Seluma.
"Untuk mewujudkan Bengkulu bebas kekerdilan 2030, kami mempersiapkan ibu hamil dan memperkuat 1.000 hari ke depan, meningkatkan kualitas kehidupan dengan menyediakan air bersih dan sanitasi dasar di rumah tangga," ucapnya.