DENPASAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengggelar pertemuan dengan belasan duta besar (dubes) negara sahabat yang akan bertugas di Indonesia. Gubernur Bali Wayan Koster meminta para dubes mempromosikan pariwisata Pulau Dewata.
Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Muhsin Syihab mengatakan, pihaknya memiliki program penugasan untuk para duta besar baru di negara sahabat.
Program lintas nusantara ini bertujuan menggali potensi-potensi yang dimiliki oleh daerah tertentu untuk kemudian dijadikan bahan promosi di luar negeri.
"Kali ini Bali, dipilih sebagai fokus lintas nusantara berhubungan dengan recovery Bali pasca pandemi, dari kebijakan-kebijakan pencegahan COVID-19 yang sangat baik, positivity rate yang sudah turun, tingkat vaksinasi yang sangat meluas, ini perlu kami promosikan di luar negeri agar wisata Bali kembali tumbuh dan akhirnya juga menjadi pintu masuk dari pemulihan ekonomi Indonesia secara umum," kata Syihab, Kamis, 11 November.
Kemlu mengapresiasi Gubernur Bali Wayan Koster karena sudah mendapatkan banyak masukan dan juga pembekalan baik yang bersifat penanganan pandemi, maupun kebijakan-kebijakan perekonomian juga sumber daya alam.
"Dan juga bagaimana keharmoniasan Bali dari secara sosial, adat, dan sebagainya. Ini, yang tadi disampaikan sebagai era Baru Bali," ujarnya.
Sementara, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan terima kasih atas program Lintas Nusantara tersebut yang diselenggarakan oleh Kemlu.
"Dengan menghadirkan 12 duta besar, dari rencana sebenarnya 15 (dubes). Tapi, karena ada halangan jadi yang datang 12 dubes di berbagai negara (dengan) penugasannya," ujarnya.
Dalam pertemuan, Koster menyampaikan penanganan pandemi COVID-19 di Bali serta upaya yang sudah dilakukan dalam vaksinasi. Bali ditegaskan sudah kondusif, aman, nyaman untuk dikunjungi sejak gerbang internasional bagi wisatawan mancanegara (wisman) dibuka pada 14 Oktober.
"Jadi kami memohon kepada yang mulia duta besar, ketika sudah bertugas ikut menjadi bagian untuk mempromosikan Bali, mempromosikan upaya recovery pariwisata Bali, dan recovery perekonomian Bali. Semua ini saya kira juga menjadi kepentingan pemerintah yang dipimpin oleh Bapak Presiden Joko Widodo, di mana kita harapkan recovery pariwisata Bali, recovery ekonomi Bali menjadi arus untuk pemulihan ekonomi Indonesia. Saya kira itu, hal pertama yang saya sampaikan," papar Koster.
BACA JUGA:
Pemprov Bali juga memaparkan kepada para dubes terkait pembangunan Bali dengan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali," atau menuju Bali Era Baru.
"Kita telah melakukan berbagai kebijakan untuk menata alam, manusia, dan kebudayaan Bali secara fundamental dan komprehensif, pembangunan yang harmoni terhadap alam, dengan menjaga ekosistem agar bersih. Sehingga ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Itu yang kami sampaikan, supaya ini juga menjadi subtansi promosi ke negara di luar," sambung Koster.