DENPASAR - Gubernur Bali menyebut 54 persen perekonomian Bali bergantung pada sektor pariwisata. Pandemi COVID-19 tahun 2020 menghantam pertumbuhan ekonomi Bali dengan kontraksi sebesar -9,33 persen, sedangkan tahun 2021 mengalami kontraksi sebesar -2,47 persen.
Tapi kini situasi itu sudah membaik. Kunjungan wisatawan mancanegara atau turis asing, yang jadi andalan pemasukan Bali, mulai meningkat seiring melandainya kasus COVID.19.
"Sejalan dengan terus membaiknya pandemi COVID-19 yang sudah melandai dan stabil, pada triwulan I tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Bali sudah positif sebesar 1,46 persen," kata Koster saat menjadi keynote speech di acara International Summer School 2022 di Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali, Senin, 13 Juni.
Sejak diberlakukannya kebijakan baru tanpa karantina dan fasilitas Visa on Arrival (VOA) bagi wisatawan mancanegara dari 72 negara, mulai tanggal 7 Maret 2022, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) terus meningkat.
Saat ini sudah mencapai lebih dari lima ribu orang kedatangan per hari. Demikian juga wisatawan domestik terus meningkat mencapai lebih dari 10 ribu orang kedatangan per hari melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai.
"Bahkan, jumlah penerbangan internasional yang langsung ke Bali terus mengalami peningkatan, saat ini sudah mencapai 18 maskapai. Kita semua berharap, pandemi COVID-19 dapat terus dikelola dengan baik, sehingga momentum bangkitnya pariwisata dan perekonomian Bali berjalan semakin cepat ke depan sampai mencapai tingkat pertumbuhan, paling tidak sama dengan ketika sebelum pandemi COVID-19," imbuhnya.
Koster menyampaikan, belajar dari pandemi yang telah memberi pelajaran sangat penting dan berharga bagi Bali, Pemprov Bali melakukan perubahan struktur dan fundamental perekonomian Pulau Dewata dengan melakukan transformasi perekonomian Bali.
BACA JUGA:
Caranya melalui konsep ekonomi Kerthi Bali yang merupakan implementasi dari visi pembangunan Bali, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru.
"Bahwa ekonomi Kerthi Bali adalah untuk mewujudkan Bali berdikari dalam bidang ekonomi, berlandaskan nilai-nilai filosofi Sad Kerthi, yang dibangun dan dikembangkan dengan menerapkan sebelas prinsip," ujarnya.
"Pemberlakuan kebijakan ekonomi Kerthi Bali ini, telah dijadikan contoh dan dokumen transformasi perekonomian oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas RI yang secara resmi diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo,” sambung Koster.